Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Mendaki gunung menjadi tren wisata baru di Indonesia belakangan ini. Salah satu gunung yang populer didaki adalah Gunung Rinjani di Lombok. Dengan ketinggian puncak mencapai 3.726 meter, Rinjani menawarkan pemandangan yang menakjubkan, tantangan yang menguras tenaga, dan pengalaman spiritual yang mendalam. Jalur Rinjani via Sembalun menjadi pilihan favorit para pendaki karena menawarkan pemandangan sabana yang luas dan akses langsung ke Danau Segara Anak yang mempesona.
Namun, sebelum bisa sampai ke puncak, ada beberapa hal yang harus dihadapi para pendaki. Mulai dari jalur pendakian yang bervariasi, kondisi cuaca yang terkadang tidak bersahabat dan persiapan pra-pendakian yang matang. Di artikel ini, kami mencoba memberikan panduan mendaki Gunung Rinjani untuk para pendaki pemula. Simak lebih lengkapnya di bawah ini:
Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok, Indonesia, yang merupakan bagian dari Kepulauan Sunda (juga terdiri dari pulau-pulau seperti Bali dan Flores). Gunung Rinjani terletak di bagian utara pulau, dan merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik.
Rute paling mudah menuju Gunung Rinjani adalah dengan terbang ke Lombok, yang memiliki koneksi penerbangan langsung. Perjalanan dari Bandara Lombok ke Sembalun hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Kamu bisa dapat memesan taksi, atau transportasi mungkin sudah termasuk dalam paket perjalanan kamu jika menggunakan jasa pemandu wisata pendakian.
Jika kamu datang melalui pulau Bali, ada beberapa cara untuk mencapai Rinjani, yaitu pesawat, feri, atau layanan kapal cepat. Menggunakan kapal cepat menjadi yang paling banyak direkomendasikan, karena feri dapat memakan waktu hingga enam jam. Sementara itu, kapal cepat dari Amed, di Bali, ke Bangsal (pelabuhan terdekat dengan Gunung Rinjani) di Lombok hanya membutuhkan waktu 90 menit.
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Rinjani adalah selama musim kemarau, dari April hingga akhir Oktober. Rinjani ditutup selama bulan-bulan hujan, karena jalurnya menjadi terlalu licin dan berbahaya.
Mendaki Gunung Rinjani antara Juli dan Agustus juga harus dihindari, atau festival besar setelah Ramadan, karena banyak penduduk lokal yang datang ke gunung pada saat itu.
Pemerintah membatasi akses hingga 400 pendaki per hari, di mana 290 tempat untuk wisatawan asing dan sisanya untuk penduduk lokal, yang slotnya cenderung cepat terisi.
Karena sistem reservasi menyulitkan pemesanan di menit-menit terakhir, sangat disarankan untuk memesan jadwal pendakian dan mengirimkan detail data diri sesegera mungkin untuk menghindari kekecewaan. Hal ini khususnya berlaku selama bulan Juli, Agustus, dan akhir April hingga awal Mei. Waktu yang lebih sepi untuk berkunjung antara lain awal April, Juni, September, dan Oktober, meskipun cuaca mungkin lebih mudah berubah.
Berkemas untuk Gunung Rinjani bisa menjadi tantangan tersendiri, karena perubahan suhu yang akan dihadapi di sepanjang rute. Cuaca akan panas saat kamu memulai pendakian, terkadang mencapai 30°C. Sementara suhu siang hari di ketinggian yang sedikit lebih tinggi berkisar antara 20°C hingga 25°C.
Kamu mungkin mengalami kedinginan di perkemahan, sementara suhu malam hari berkisar antara 10°C hingga 12°C. Dan di puncak, suhunya bahkan lebih dingin lagi, antara 3°C dan 5°C, dengan angin kencang.
Beberapa perlengkapan penting yang Anda perlukan antara lain:
Ransel hiking (30-40 liter)
Atasan termal dan celana panjang untuk berkemah
Jaket tahan air ringan
Celana panjang tahan air ringan
Jaket hangat untuk malam hari
Sepatu bot hiking
Krim tabir surya
Topi matahari
Kacamata hitam
Sandal atau sepatu ringan untuk berkemah
Pakaian renang (untuk pemandian air panas)
Menurut peraturan Taman Nasional Rinjani, pendaki hanya diperbolehkan mendaki Gunung Rinjani dengan pemandu terakreditasi.
Ada laporan bahwa beberapa pendaki dapat mengakali hal ini dengan memulai pendakian di Desa Senaru (dan mungkin berpura-pura hanya menuju ke bibir kawah), atau dengan menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bertanggung jawab atas keselamatan sendiri. Namun, bahkan pendaki berpengalaman pun kesulitan di jalur yang tidak dikenal. Peraturan ini dibuat untuk keselamatan pendaki. Pemandu memiliki pengetahuan ahli tentang medan vulkanik, dan cara mendaki di ketinggian.
Kamu bisa menyewa jasa pemandu untuk mendaki Rinjani, tetapi kami sarankan untuk melakukan pendakian yang terorganisir. Dengan begitu, kamu memiliki porter untuk membawa makanan, air, dan peralatan berkemah, serta teman yang siap membantu selama pendakian panjang dan terjal menuju puncak. Pastikan memilih agen yang bereputasi baik, dengan pemandu terlatih yang bertanggung jawab.
Mendaki Gunung Rinjani merupakan pengalaman yang menantang sekaligus memuaskan. Untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan, perencanaan anggaran yang matang sangatlah penting. Berikut adalah rincian estimasi biaya yang perlu kamu pertimbangkan saat merencanakan pendakian.
Biaya Perizinan dan Administratif - Setiap pendaki diwajibkan memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi). Biayanya bervariasi tergantung status pendaki dan waktu pendakian. Pendaki domestik dikenai biaya Rp5.000 per hari (hari kerja) dan Rp7.500 per hari (hari libur), sementara pendaki asing sekitar Rp150.000 per hari (hari kerja) dan Rp250.000 per hari (hari libur). Selain itu, kamu juga harus melampirkan surat keterangan sehat yang dapat diperoleh dengan biaya sekitar Rp20.000.
Transportasi - Biaya transportasi menuju Lombok sangat bervariasi, tergantung lokasi keberangkatan kamu. Setelah tiba di Lombok, perjalanan dari bandara atau kota terdekat menuju Sembalun (titik awal pendakian) bisa menggunakan mobil sewaan dengan estimasi biaya sekitar Rp300.000 hingga Rp500.000.
Jasa Pemandu dan Porter - Untuk alasan keselamatan dan efisiensi, menyewa pemandu (guide) dan porter sangat disarankan. Pemandu akan memimpin jalur pendakian, sementara porter akan membantu membawa perlengkapan logistik dan tenda. Biaya Pemandu berkisar antara Rp250.000 - Rp350.000 per hari, sedangkan biaya porter sekitar Rp150.000 - Rp250.000 per hari. Selain biaya tersebut, memberikan tip sebagai apresiasi atas jasa mereka juga merupakan hal yang umum dilakukan.
Perlengkapan dan Logistik - Jika tidak memiliki perlengkapan mendaki pribadi yang memadai, kamu bisa menyewanya di area basecamp dengan estimasi biaya Rp500.000 hingga Rp1.000.000. Jangan lupakan alokasi dana untuk makanan dan minuman selama pendakian, yang diperkirakan sebesar Rp200.000 - Rp300.000 per orang.
Biaya Tambahan (Lain-lain) - Siapkan anggaran cadangan untuk kebutuhan tak terduga, seperti obat-obatan pribadi, dana darurat, atau oleh-oleh. Biaya ini akan menambah fleksibilitas dan kenyamanan kamu selama pendakian.
Secara keseluruhan, estimasi total biaya pendakian Gunung Rinjani per orang, khususnya melalui jalur Sembalun, dapat mencapai Rp2.000.000 - Rp3.000.000. Angka ini bersifat estimasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta preferensi kamu.
Ada dua rute pendakian Gunung Rinjani yang umum dipilih, yaitu Rute Sembalun dan Rute Senaru. Banyak yang merekomendasikan memulai pendakian dengan melalui Rute Senaru, yang dimulai di desa adat Sembalum, lalu turun melalui Rute Senaru. Ini menghindari keharusan menelusuri kembali langkah kamu, dan memungkinkan kamu untuk mengunjungi danau kawah dan sumber air panas.
Kamu akan memulai pendakian di Desa Senaru, melintasi hutan, lalu mendaki untuk berkemah malam pertama di bibir Kawah Sembalun. Namun, pendakian juga bisa dilakukan dengan cara sebaliknya, dimulai dengan Sembalun, karena pendakian hari pertama lebih mudah. Dengan begitu kamu bisa menghemat energi untuk mencapai puncak keesokan paginya.
Banyak orang yang mendaki Rute Senaru tidak bertujuan untuk mencapai puncak. Mereka hanya naik ke bibir kawah, untuk melihat danau dan para pemancing, lalu kembali. Jadi, untuk peluang terbaik mencapai puncak, disarankan untuk memulai pendakian dari Sembalum.
Jarak: 7 km/4,3 mil
Ketinggian: 1483 m
Waktu pendakian: 6-7 jam
Setelah menuntaskan administrasi pendaftaran, pendaki bisa mulai melakukan pendakian. Dua hingga tiga jam pertama dihabiskan untuk mendaki sabana, dengan pendakian yang landai. Meskipun bagian pendakian ini tidak berat, kondisinya akan lebih sulit karena cuaca panas dengan suhu berkisar antara 25-30°C. Namun, suhu akan semakin dingin seiring mendaki lebih tinggi.
Dari pos dua ke pos tiga jaraknya sekitar satu setengah kilometer dan sekitar 90 menit pendakian. Pemandangan mulai berubah karena ketinggiannya lebih tinggi, di mana kamu mulai melihat lebih banyak pepohonan alpen. Dari pos tiga, kamu langsung menuju ke perkemahan, yang merupakan perubahan ketinggian yang sangat besar. Jaraknya hanya sekitar 2,5 kilometer, tetapi bisa memakan waktu dua hingga tiga jam tergantung kondisi fisik pendaki. Jika perjalanan cukup cepat, kamu bisa tiba sebelum matahari terbenam untuk menikmati pemandangan.
Jarak: 6,5 km/4 mil
Ketinggian: 1.087 m naik 1.265 m turun
Waktu pendakian: 10-11 jam
Kamu akan mulai lebih awal, idealnya pukul tiga pagi. Rutenya akan berbatu dan berpasir karena abu dari gunung berapi. Jaraknya hanya satu kilometer, tetapi kamu akan berjalan selama tiga jam.
Pendaki bisa menunggu untuk melihat matahari terbit di puncak selama sekitar satu jam, tetapi suhu turun hingga lima derajat, dan sangat berangin dan dingin. Setelah satu jam, pendaki bisa kembali ke perkemahan. Dibutuhkan waktu antara 90 menit hingga dua jam untuk sarapan, dan beristirahat.
Setelahnya, kamu bisa turun ke Danau Segara Anak, yang terletak di kawah gunung berapi. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 90 menit. Pendaki bisa berendam menyegarkan di danau, atau bersantai di sumber air panas. Setelah makan siang, ada dua pilihan, berkemah di tepi danau atau mendaki ke perkemahan Senaru Rim untuk malam kedua. Jaraknya sekitar dua setengah kilometer, tiga jam pendakian, dan sangat curam dengan bebatuan besar. Rute yang bakal ditempuh dari ketinggian 2.000 meter ke 2.600 meter, lalu turun kembali ke 2.400 meter. Diperkirakan dibutuhkan waktu lebih dari 10 jam pendakian.
Jarak: 5,5 km/3,4 mil
Ketinggian: 1860 m menurun
Waktu pendakian: 5-6 jam
Hari terakhir, jika pendaki berhasil mencapai kamp kedua, tantangannya jadi lebih mudah dibandingkan hari sebelumnya.
Pendaki harus turun, sekitar 2000 meter. Cuacanya cukup panas, di mana pendaki harus berjalan kaki sekitar tiga setengah jam untuk mencapai pos 2, tempat untukmakan siang. Setelah itu, pendaki akan mencapai hutan, yang sangat licin, lalu turun ke titik akhir di ketinggian 600 meter. Bagian terakhir itu memakan waktu sekitar dua jam.
Secara keseluruhan, pendakian melalui jalur Sembalun hingga puncak dan kembali ke basecamp memerlukan waktu sekitar 3-4 hari. Pastikan kamu mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan pendakian ini.
Baca juga: Berbagai Obyek Wisata Alam di Jalur Pendakian Gunung Rinjani yang Harus Dikunjungi
Demikianlah panduan mendaki Gunung Rinjani yang bisa menjadi gambaran untuk pendaki pemula melakukan persiapan fisik maupun mental. Pastikan untuk menjaga kesehatan sebelum melakukan pendakian. Selamat mencoba!
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Manfaatkan kereta api dari Paris untuk perjalanan ke kota-kota di sekitarnya yang tidak kalah menawan
Jika sedang mencari tempat wisata alam yang anti mainstream, kamu dapat berkunjung ke Pandeglang, kota yang membuat liburanmu berkesan.
Tanpa delapan barang ini, kamu mungkin tak akan selamat saat liburan saat heatwave.
Ada banyak acara dan festival di Australia yang menarik dan mengesankan untuk dikunjungi.
Liburan saat periode musim dingin di Jepang tak bisa dilakukan sembarangan, lho!
Ada shower room dan mushola!
Dari servis hingga fasilitas, tidak ada yang mengecewakan!
Kamu bisa dapat barang murah, tapi unik banget!
Nggak harus mahal, tapi tetap akomodatif.