Australia Ungkap Rencana Membuka Perbatasan Untuk Traveler Internasional

Australia mulai mempertimbangkan opsi membuka kembali perbatasan untuk traveler internasional. Namun, hingga momen tersebut bisa terwujud, ada sejumlah tahapan yang harus dipenuhi oleh pemerintah Australia.

Diungkapkan Perdana Menteri Scott Morrison, pemerintah telah menyusun rencana secara detail bagaimana Australia akan bangkit dari situasi lockdown, kebijakan yang sejauh ini masih diterapkan di sejumlah negara bagian.

Dalam keterangan yang telah dirilis pemerintah Australia, pondasi dari dasar penyusunan rencana tersebut adalah target vaksinasi dan perkembangan programnya. Dari sudut pandang tersebut, pemerintah Australia berencana akan mencabut kebijakan pengetatan pergerakan di ranah lokal sebelum akhirnya membuka pintu perbatasan untuk traveler Internasional.

Dilansir dari sejumlah sumber yang dikumpulkan TripZilla Indonesia, pemerintah Australia memiliki empat tahapan, yang pada akhirnya bisa memengaruhi kegiatan perjalanan, domestik maupun internasional.

Fase A menjadi tahapan pertama yang dijalani Australia sejauh ini. Dalam tahap ini, pemerintah lokal dan negara bagian menerapkan kebijakan lockdown secara ketat untuk menjauhkan warganya dari ancaman Covid-19 dengan terus menjalankan program vaksinasi secepat dan seluas mungkin.

Fase B menjadi fase transisi, di mana pemerintah akan mengurangi pengetatan wilayah apabila lebih dari 70% populasi telah divaksin. Selain pengurangan pengetatan, pemmerintah Australia nantinya juga akan menerapkan aturan baru untuk mereka yang sudah divaksin. Dalam rencana tersebut, traveler internasional juga sudah bisa masuk ke Australia, dengan catatan sudah divaksin, memiliki kepentingan studi, atau memiliki visa bisnis dan tetap menjalani kebijakan karantina yang baru.

Fase C menjadi tahap konsolidasi, apabila lebih dari 80% warga dewasa yang sudah divaksin dan pintu perbatasan bisa dibuka secara bertahap, namun hanya untuk negara yang dinilai telah melakukan penanganan Covid-19 dengan baik. Di fase ini, pemerintah Australia juga membuka kemungkinan kembali membuka travel bubble bersama dengan Selandia Baru.

Tahap terakhir yang akan diambil adalah Fase D, di mana pemerintah Australia akan sepenuhnya hidup berdampingan dengan Covid-19, dengan harapan virus ini sudah lebih bisa ditangani dan perjalanan internasional bisa dilakukan dengan cara yang lebih berkelanjutan.

“Fase terakhir akan menjadi momen dibukanya kembali pintu perbatasan. Karantina hanya dilakukan untuk pelaku perjalanan yang berisiko tinggi. Meminimalkan kasus di komunitas tanpa harus menjalani pengetatan atau lockdown,” jelas Morrison dalam keterangannya.

Namun demikian, tidak ada tenggat waktu yang secara khusus ditetapkan untuk setiap tahapannya. Setiap tahap hanya akan diputuskan berlanjut ke tahap berikutnya dengan melihat perkembangan langsung di lapangan, termasuk pengadaan suplai vaksin dan proses vaksinasi.

Meski begitu, Morrison mengungkapkan harapannya Australia sudah bisa mencapai Fase B sebelum akhir tahun. Saat ini, baru 14 persen populasi di Australia yang sudah sepenuhnya divaksinasi.

Baca juga: Perbatasan Australia Tertutup Untuk Traveler Asing Hingga 2022

Terbuka peluang untuk kembali bisa jalan-jalan ke Australia, bukan? Namun, sebelum itu, mari kita terus berharap untuk melihat penanganan Covid-19 yang lebih baik di Indonesia dan berusaha mendukung usaha pemerintah dengan mengikuti program vaksinasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan 5M dengan ketat.


Bergabunglah dengan keluarga besar Tripzilla Indonesia di Facebook, Twitter dan Instagram untuk mendapatkan inspirasi liburan dan informasi terbaru mengenai sektor wisata di Indonesia dan negara lainnya. Ayo bergabung!

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru