Panduan Tipe Colokan Listrik Untuk Liburan di Luar Negeri

Saat menyiapkan koper untuk liburan, kita pasti sibuk memasukkan pakaian, perlengkapan mandi, dan dokumen penting. Tapi, ada satu hal vital yang sering terlewat dan bisa bikin pusing: bagaimana caranya menjaga semua perangkat elektronikmu tetap menyala saat kamu sudah di negara tujuan?

Baca juga: Travel Photography, 8 Tips Untuk Memaksimalkan Kamera Handphone Kamu

Kelihatannya sepele, tapi salah mengira jenis colokan atau perbedaan tegangan listrik bisa berakhir dengan ponsel mati total di momen penting, atau bahkan lebih parah, gadget kesayanganmu jadi rusak karena korslet! Nah, supaya liburanmu tetap asyik tanpa drama gadget mati, yuk simak perbedaan tipe colokan listrik di luar negeri yang bisa kamu siapkan sebelum berangkat.

Listrik di Indonesia

Di Tanah Air, standar listrik kita cukup konsisten: kita memakai tegangan 220 volt, frekuensi 50 hertz, dan jenis colokan Tipe C atau F yang punya dua pin berbentuk bulat. Memahami standar ini, meski sering terlewat, nyatanya penting. Dengan begitu, kamu bisa langsung tahu apakah gadget yang kamu bawa akan cocok di negara tujuan atau justru butuh persiapan ekstra seperti membawa adaptor, konverter, atau bahkan keduanya.

Colokan Listrik & Tegangan di Berbagai Belahan Dunia

1. Amerika Serikat dan Kanada

Image credit: World Standards | Official Website

Kalau kamu ke AS, kamu akan bertemu dengan colokan Tipe A dan Tipe B yang bentuk pinnya pipih. Tegangan listriknya di sana berkisar 110 hingga 120 volt. Gadget yang sudah dual-voltage atau dapat menerima dua jenis tegangan biasanya aman. Namun, jika perangkatmu hanya didesain untuk 220 volt seperti di Indonesia, bisa jadi gadget-mu tidak berfungsi maksimal. Maka dari itu, kamu perlu membawa adaptor agar colokanmu pas.

2. Jepang

Jepang juga memakai colokan Tipe A dan Tipe B dengan pin pipih. Satu hal lain yang perlu kamu ketahui adalah tegangan listrik di Jepang umumnya hanya 100 volt. Sekali lagi, tidak perlu khawatir berlebih bila gadget-mu sudah didesain dual-voltage. Namun, untuk peralatan non-dual-voltage seperti pengering rambut, bisa jadi tidak berfungsi optimal atau bahkan tidak menyala sama sekali.

3. Filipina

Filipina sebagian besar menggunakan Tipe A. Terkadang kamu juga akan menemukan stopkontak Tipe B, terutama di bangunan yang lebih baru. Sama dengan standar Indonesia, tegangan listrik di negara ini sekitar 220 volt jadi kamu tidak perlu risau lagi. Kamu hanya perlu adaptor Tipe A saja.

4. Eropa (Secara Umum)

Image credit: World Standards | Official Website

Secara umum, tegangan listrik di Eropa berkisar antara 220 hingga 240 volt. Ini merupakan kabar baik untuk perangkat dari Indonesia karena kamu tidak perlu membawa konverter. Tidak hanya itu, tipe colokan yang digunakan kebanyakan adalah Tipe C atau F, mirip dengan Indonesia.

5. Korea Selatan

Korea Selatan dan Indonesia kebetulan punya kesamaan: sama-sama memakai colokan dua pin bulat Tipe C dan Tipe F. Tegangan listriknya pun serupa, sekitar 220 hingga 230 volt, persis standar Indonesia. Jadi, perangkat elektronikmu seharusnya bisa berfungsi tanpa masalah tegangan di Korea Selatan.

6. Australia dan Selandia Baru

Image credit: World Standards | Official Website

Tegangan listrik di sini mirip dengan di Indonesia, yaitu 230 volt sehingga perangkatmu dapat berfungsi dengan normal. Meskipun demikian, kamu perlu membawa adaptor sebab Australia dan Selandia Baru menggunakan Tipe I yang memiliki dua pin pipih miring dan satu pin vertikal.

7. Malaysia dan Singapura

Image credit: World Standards | Official Website

Malaysia dan Singapura menggunakan tegangan listrik yang serupa dengan Indonesia, yaitu sekitar 230 volt. Namun, colokan yang digunakan adalah Tipe G, yang punya tiga pin persegi panjang. Jadi, kamu pasti membutuhkan adaptor Tipe G saat bepergian ke negara tersebut. Selain Malaysia dan Singapura, Arab Saudi juga umumnya menggunakan tipe ini.

8. Negara Lain di Asia Tenggara

Jalan-jalan keliling Asia Tenggara bisa jadi kejutan dalam urusan stopkontak. Negara seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Laos sering punya stop kontak "universal", bisa menerima Tipe A, Tipe C, bahkan kadang B, F, atau lainnya. Untungnya, tegangan listrik negara-negara di Asia Tenggara umumnya mirip dengan Indonesia, jadi konverter jarang dibutuhkan. Kendati demikian, ada baiknya kamu membawa adaptor universal sendiri, terlebih jika kamu bermalam di penginapan yang bangunannya cukup tua.

Adaptor vs. Konverter: Apa Bedanya?

Secara singkat, adaptor berguna untuk mengubah fisik stopkontakmu. Sementara konverter berfungsi mengubah tegangan listrik.

Sebagian besar gadget modern sudah dual voltage sehingga kamu hanya perlu membawa adaptor saja. Untuk memeriksa tegangan listrik pada perangkat elektronikmu, kamu cukup melihat label pada charger atau adaptormu. Jika tertulis "Input: 100–240V, 50/60Hz," berarti alat elektronikmu dapat menerima tegangan dalam kisaran tersebut. Akan tetapi, jika hanya tertera satu tegangan saja, misalnya 110V atau 230V, maka kamu perlu membawa konverter jika tegangannya berbeda dengan negara tujuan.

Bahaya Jika Tegangan Listrik Tidak Sesuai

Memasukkan perangkat 220 volt ke soket 110 volt biasanya akan membuat alat elektronikmu tidak menyala atau tidak berfungsi maksimal. Bahaya sesungguhnya justru sebaliknya. Apabila kamu menggunakan perangkat dengan tegangan 110 volt ke soket 220 volt, bisa jadi perangkatmu akan gosong, overheat, atau bahkan memicu percikan api. Maka dari itu, cek kembali segalanya sebelum berangkat—mulai dari tipe stopkontak hingga tegangan listrik di negara tujuan.

Tips Praktis

Image credit: vladeep | Canva Pro

  • Ada baiknya kamu membawa adaptor universal dengan colokan berbentuk USB. Kamu bisa mengisi daya berbagai gadget tanpa harus membawa banyak charger.

  • Kalau kopermu muat, power strip berukuran mini bisa jadi penyelamat di kamar hotel yang sering punya stopkontak terbatas.

  • Jika kamu ke daerah yang sering mati listrik, direkomendasikan membawa surge protector kecil agar alat elektronikmu aman dari lonjakan daya yang tidak terduga.

Baca juga: Barang yang Wajib Dibawa Solo Traveler Saat Liburan ke Luar Negeri Sendirian

Urusan stopkontak dan perbedaan tegangan listrik memang dua hal yang sayangnya kerap luput dari perhatian. Akan tetapi, jika kamu merupakan seseorang yang tidak bisa jauh lama-lama dari gadget, maka panduan ini bisa menjadi penyelamat liburanmu. Sekali lagi, sebelum pergi jangan lupa cek gadget-mu terlebih dahulu dan pastikan peralatan apa saja yang harus kamu bawa: konverter atau adaptor.

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jeihan

Jeihan Azalea, seseorang yang berambisi mengeksplorasi sudut-sudut dunia secara langsung dengan pena dan kertas di tangan.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru