Status Gunung Semeru Naik ke Level Awas, Ini Yang Harus Kamu Ketahui

Gunung Semeru, puncak tertinggi di Pulau Jawa yang dikenal dengan sebutan Mahameru, kembali menarik perhatian nasional setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Erupsi besar terbaru yang terjadi telah memaksa otoritas berwenang menetapkan status siaga tertinggi.

Baca juga: 7 Gunung Berapi Terbaik di Indonesia, yang Jadi Destinasi Para Pendaki di Dunia

Erupsi Gunung Semeru

Image credit: 5bf5911a_905 | Canva Pro

Status Semeru naik dari siaga ke awas dalam waktu yang singkat. Hal ini dipicu oleh erupsi berupa gulungan awan panas yang terjadi pada pukul 14.13 tanggal 19 November 2025. Awan panas guguran ini menyembur hingga 13 km jauhnya, menimbulkan kepanikan, dan memaksa warga untuk segera mengungsi.

Image credit: MAGMA Indonesia | Official Website

Mengikuti status Gunung Semeru yang naik ke level awas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari pusat erupsi. Warga juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai karena potensi aliran lahar.

Pemerintah Kabupaten Lumajang segera memerintahkan kepala desa di sekitar Gunung Semeru untuk segera mengamankan warga serta meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas vulkanik gunung tersebut.

Dalam 6 jam terakhir, Gunung Semeru sudah mengalami sekitar 32 gempa guguran. Hingga pagi ini, Gunung Semeru masih terlihat mengeluarkan asap dan statusnya masih berada di level awas.

Dampak Erupsi: Ratusan Pendaki Terjebak dan Kondisi Bandara

Image credit: Desy Mega Yudhisari | Canva Pro

Peningkatan status ke Level AWAS berdampak langsung pada pendakian. Berdasarkan laporan, sebanyak 178 pendaki terpaksa tertahan dan terjebak di kawasan Danau Ranu Kumbolo, salah satu camping ground favorit di jalur Semeru. Akses pendakian secara keseluruhan, termasuk seluruh jalur menuju Ranu Kumbolo, kini telah ditutup total tanpa batas waktu yang ditentukan untuk memastikan keamanan mutlak.

Meskipun demikian, di tengah kewaspadaan tinggi ini, sektor transportasi udara dilaporkan tetap berjalan normal. Operasional penerbangan di bandara-bandara terdekat, seperti Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, dilaporkan berjalan lancar dan belum terdampak oleh sebaran abu vulkanik, sehingga tidak ada penundaan jadwal yang signifikan.

Baca juga: 22 Pantai Di Malang Yang Keren, Tersembunyi Dan Mengesankan

Kenaikan status Gunung Semeru ke Level AWAS adalah pengingat nyata akan kekuatan alam yang tidak dapat diprediksi. Pihak berwenang saat ini memprioritaskan upaya evakuasi bagi para pendaki yang tertahan di Ranu Kumbolo dan terus mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi semua arahan dan batas zona aman yang ditetapkan oleh PVMBG.

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jeihan

Jeihan Azalea, seseorang yang berambisi mengeksplorasi sudut-sudut dunia secara langsung dengan pena dan kertas di tangan.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru