6 Distrik Kuliner Underrated di Singapura yang Wajib Kamu Jelajahi

Singapura mungkin dikenal dengan destinasi kulinernya yang sudah mendunia, namun kelezatan yang paling jujur sering kali bersembunyi di lingkungan yang jarang terdengar di telinga wisatawan. Distrik-distrik ini dipenuhi oleh kedai sederhana, koki yang penuh percaya diri, dan rasa kebersamaan yang mendalam. Tempat-tempat ini menawarkan kejutan, tantangan, sekaligus kepuasan bagi lidah, menceritakan kisah melalui hidangan akrab yang diracik dengan sepenuh hati.

Baca juga: 20 Hawker Centre di Singapura, Pilihan Tempat Makan Murah Meriah Dengan Menu Beragam

Jika kamu ingin merasakan sisi lain dari "Negeri Singa", berikut adalah enam distrik kuliner yang mungkin belum masuk radar utama banyak orang, namun menawarkan karakter, harga yang bersahabat, dan pengalaman kuliner yang luar biasa.

Menelusuri Jejak Rasa di Whampoa

Image credit: Whampoa Market | Official Facebook

Sekilas, Whampoa mungkin terlihat seperti kawasan perumahan yang tenang, namun dunia kulinernya menyajikan variasi yang mengesankan. Hawker centre di sini adalah spesialis daging panggang ala Kanton, mi yang mengenyangkan, hingga set sarapan klasik yang memuaskan. Harganya tetap ramah di kantong, dan antreannya bergerak cepat.

Jangan hanya terpaku pada menu klasik. Kamu akan menemukan kedai-kedai yang bereksperimen dengan resep kuno, seperti sup tradisional dengan kaldu herbal. Beberapa penjual lainnya mencoba rasa yang lebih berani dengan saus berbumbu tajam. Kamu akan pulang dengan perut kenyang, namun tetap penasaran dengan apa yang mungkin belum sempat kamu cicipi.

Menjelajahi Cita Rasa Klasik di MacPherson

Image credit: Singapore Tourism Board | Official Website

Daya tarik MacPherson terletak pada prinsipnya yang tidak mau sekadar mengejar tren. Kawasan ini masih mempertahankan toko roti yang dikelola keluarga, kedai zi char (masakan rumahan), dan rumah kopi yang lebih mengutamakan kenyamanan daripada estetika semata. Segalanya terasa akrab, namun tidak membosankan.

Meski terlihat jadul, inovasi tetap terjadi di dapur-dapur mereka secara diam-diam. Beberapa koki memperkenalkan sentuhan modern, seperti saus yang lebih ringan atau tekstur yang lebih disempurnakan, serta bereksperimen dengan bahan-bahan musiman. Perubahan ini terasa sangat hati-hati dan tidak mencolok, sehingga membuat lingkungan ini tetap terasa membumi dan hangat bagi siapa pun yang berkunjung.

Menelusuri Kuliner di Jalan Besar

Image credit: Swee Choon | Official Website

Jalan Besar mungkin memiliki kesan yang sedikit "mentah" dan industrial, namun distrik ini memasak dengan penuh kepercayaan diri. Kafe-kafe di sini sangat jago dalam urusan pastry, menu brunch, dan kopi artisan. Restoran-restorannya memadukan pengaruh Asia dan Barat tanpa banyak drama. Menariknya, banyak tempat makan yang berlokasi di ruko-ruko kuno yang telah direstorasi, contohnya Swee Choon, sehingga setiap suapan datang bersama nuansa sejarah.

Setelah matahari terbenam, distrik ini bertransformasi. Tempat-tempat malam menyajikan craft beer dengan piring-piring kecil berisi camilan lezat. Porsinya murah hati, dan stafnya berbicara dengan rasa bangga akan makanan mereka. Di sini, kamu bisa mencicipi makanan yang memang dibuat untuk mereka yang menikmati malam dan rasa yang jujur.

Menikmati Semangkuk Nutrisi di Tanglin Halt

Image credit: piyaphat50 | Canva Pro

Tanglin Halt memberikan nuansa nostalgia saat makan di sini. Kedai-kedai makanannya mengkhususkan diri pada paket makan ekonomis, piring-piring congee, serta roti mentega yang lembut. Suasananya lambat dan sangat bertetangga; para pelanggan setia yang sudah lanjut usia tampak asyik mengobrol sambil mengantre.

Tempat makan di sini sangat menghargai proses persiapan. Para koki merebus kaldu hingga sempurna selama berjam-jam. Ini adalah jenis makanan yang dimaksudkan untuk menyehatkan tubuh daripada sekadar untuk mengesankan mata. Kamu akan pulang dengan perasaan rileks, bukan terburu-buru—sesuatu yang cukup langka di Singapura modern.

Surga Vegetarian di Fortune Centre

Image credit: Su Shi Piao Xiang Vegetarian Food | Official Facebook

Secara diam-diam, Fortune Centre telah menjadi oase bagi para vegetarian. Gedung ini menampung deretan kafe dan restoran yang menyajikan hidangan tanpa daging dengan sangat kreatif. Banyak kedai yang mengkhususkan diri pada masakan bercita rasa Asia, termasuk mi dan daging imitasi khusus vegetarian. Salah satu contohnya adalah Su Shi Piao Xiang Vegetarian Food.

Inovasi memegang peranan sentral di sini. Para koki merombak hidangan khas hawker dengan bahan nabati, saus buatan sendiri, dan metode memasak yang lebih ringan. Atmosfernya tetap kasual dan ramah, menjadikan gedung ini tempat yang santai untuk makan siang, rehat minum teh, atau makan malam yang santai tanpa rasa bersalah.

Mencicipi Hidangan Kreatif di Everton Park

Image credit: The Better Half | Official Facebook

Everton Park menyimpan kafe-kafe kecil yang menyajikan kuliner modern, seperti di The Better Half atau 46 Mittsu. Dekorasi ruangannya minimalis, namun layanannya terkesan hangat. Kawasan ini lebih banyak menarik merek-merek lokal yang kreatif daripada jaringan waralaba besar.

Meskipun pilihan makan malamnya tidak terlalu banyak, rasanya sering kali mengejutkan. Beberapa restoran merangkul cita rasa global sambil mempertahankan teknik memasak yang khas. Kamu mungkin tiba di sini secara tidak sengaja, namun dijamin kamu akan kembali lagi dengan sengaja.

Baca juga: 11 Restoran Michelin Yang Halal di Singapura, Banyak Yang Ramah Dompet

Kawasan-kawasan ini membuktikan bahwa budaya kuliner Singapura juga berkembang pesat di sudut-sudut kecil, bukan hanya di jalanan yang sudah sering diabadikan di media sosial. Distrik ini menghadiahi para pecinta kuliner yang mau berkelana, bertanya, dan berani mencicipi. Mereka juga menjaga warisan kuliner tetap hidup sambil beradaptasi dengan selera modern.

Jadi, lain kali kamu merencanakan makan di Singapura, lewati tempat-tempat yang sudah jelas. Pergilah mencari tempat yang baru. Siapa tahu, kamu akan menemukan hidangan favorit barumu yang selama ini bersembunyi di depan mata.

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jeihan

Jeihan Azalea, seseorang yang berambisi mengeksplorasi sudut-sudut dunia secara langsung dengan pena dan kertas di tangan.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru