Travel Pass IATA Digital Diluncurkan Pertengahan April 2021

Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional, atau IATA, mengumumkan akan meluncurkan travel pass digital pada pertengahan April 2021 ini. Rencananya, aplikasi ini untuk tahap awal hanya akan bisa digunakan untuk smartphone dengan platform Apple.

Saat ini, travel pass digital IATA masih memasuki fase pengujian dan sempat direncanakan akan diluncurkan pada akhir Maret 2021. Namun ada perubahan jadwal setelah melihat perkembangan terbaru dari pengembangan aplikasi ini.

Diungkapkan wakil presiden IATA untuk wilayah Afrika dan Timur Tengah, Kamil Alawadhi, aplikasi ini akan diluncurkan pada 15 April untuk smartphone dengan platform Apple, dan menyusul kemudian untuk pengguna Andorid.

“Tapi aplikasi ini hanya bisa meraih sukses hanya bila maskapai udara, banyak negara lainnya, dan juga bandara menggunakannya,” jelas Alawadhi, seperti dikutip Reuters.

Maskapai asal Inggris, Virgin Atlantic, sebelumnya menyatakan kesediaan mereka untuk ambil bagian dalam uji coba dan penggunaan aplikasi ini untuk rute London – Barbados mulai 16 April 2021. Barbados menjadi salah satu negara yang menerima travel pass digital IATA tersebut ketimbang dokumen berbasis kertas dan menyatakan akan menerima pass digital ini di pintu perbatasan mereka.

Selain Virgin Atlantic, maskapai lain yang juga ikut dalam tahap uji coba antara lain Singapore Airlines, Etihad, Emirates, Qatar Airways, Air New Zealand.

Apa itu travel pass digital IATA?

Travel pass digital IATA diharapkan bisa digunakan di seluruh dunia untuk memudahkan perjalanan masyarakat. Namun, tidak sedikit yang belum mengetahui aplikasi tersebut, fungsi dan kegunaan dan bagaimana cara penggunaannya.

Travel pass IATA merupakan aplikasi digital yang akan membantu penumpang dan maskapai penerbangan mengelola kredensial kesehatan penumpangnya. Dalam aplikasi digital tersebut nantinya akan diisi dengan data diri penggunannya serta dokumen kesehatan, seperti data vaksinasi yang telah dilakukan.

Kehadiran travel pass ini diharapkan menjadi standar umum yang diperlukan untuk mendokumentasikan tes kesehatan dan vaksin. Untuk sementara waktu, IATA dapat mengakomodasi sertifikat digital yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menginginkan pembukaan aktivitas penerbangan internasional lebih awal.

“Kami membutuhkan solusi digital untuk mengelola kebutuhan dokumen kesehatan. Dokumen manual [kertas] bisa menjadi back up. Check-in tradisional dengan dokumentasi kertas bisa menjadi pilihan, tetapi itu tidak bisa menjadi opsi utama,” demikian diungkapkan CEO IATA Alexandre de Juniac.

Ditegaskannya, travel pass biini bukanlah paspor vaksin tetapi penyimpanan data tes kesehatan yang sudah dilakukan oleh masing-masing warga negara. Data itu dapat menampung data vaksin, jika pemerintah di sejumlah negara membutuhkannya.

Baca juga: Kegiatan Yang Bisa Dilakukan Saat Karantina #Dirumahaja Karena Covid-19

Kabar gembira buat traveler seperti kamu, kan?


Bergabunglah dengan keluarga besar Tripzilla Indonesia di Facebook, Twitter dan Instagram untuk mendapatkan inspirasi liburan dan informasi terbaru mengenai sektor wisata di Indonesia dan negara lainnya. Ayo bergabung!

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru