Banjir dan Longsor Melanda Sumatera Utara, Memakan Puluhan Korban Jiwa

Provinsi Sumatera Utara tengah dilanda bencana hidrometeorologi parah berupa banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi serentak di beberapa wilayah. Bencana yang tak terhindarkan ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan di beberapa wilayah seperti Medan, Binjai, Sibolga, Tapanuli, hingga Nias. Pemerintah pusat melalui BNPB kini tengah berkoordinasi untuk melakukan penanganan darurat di tengah sulitnya akses dan komunikasi.

Baca juga: Tragedi Tai Po: Kebakaran Dahsyat di Hong Kong Tewaskan 44 Orang, Ratusan Masih Hilang

Siklon Tropis Senyar Memicu Banjir dan Longsor Serentak

Image credit: Badan Nasional Penanggulangan Bencana | Official Website

Bencana alam ini dipicu oleh curah hujan berintensitas sangat tinggi yang terjadi secara berkelanjutan dalam beberapa hari terakhir. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi ekstrem ini diperburuk oleh dampak tidak langsung dari keberadaan Siklon Tropis Senyar yang melanda wilayah perairan Indonesia. Intensitas hujan yang tidak biasa tersebut memicu terjadinya banjir di dataran rendah dan longsor di wilayah perbukitan secara bersamaan, menyebabkan banyak korban terjebak dan terisolasi.

Empat Kabupaten Terdampak Parah, Belasan Korban Meninggal

Image credit: Badan Nasional Penanggulangan Bencana | Official Website

Setidaknya empat kabupaten utama di Sumut dilaporkan terdampak parah, yaitu Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Toba, dan Sibolga. Data sementara menunjukkan Kabupaten Tapanuli Selatan menjadi lokasi dengan jumlah korban meninggal terbanyak, mencapai belasan jiwa akibat longsor dan banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba. Total tercatat ada 26 kawasan di Sumatera Utara yang kini harus menghadapi dampak dari Siklon Senyar.

Listrik dan Koneksi Terputus, Mempersulit Komunikasi

Situasi terkini di beberapa wilayah terdampak, khususnya Tapanuli Selatan, sangat sulit; jaringan listrik masih padam total dan koneksi internet belum stabil, menghambat proses komunikasi dan koordinasi tim penyelamat dan BNPB di lapangan. Ratusan kepala keluarga harus dievakuasi ke tempat pengungsian sementara menyusul kerusakan parah pada rumah dan akses jalan yang terputus.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah bergerak cepat berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menyalurkan bantuan logistik dan melakukan upaya evakuasi korban yang terisolasi. Meskipun demikian, BMKG terus mengingatkan bahwa potensi hujan lebat masih tinggi di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan, pergerakan tanah, dan mematuhi instruksi evakuasi dari otoritas setempat demi keselamatan bersama.

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jeihan

Jeihan Azalea, seseorang yang berambisi mengeksplorasi sudut-sudut dunia secara langsung dengan pena dan kertas di tangan.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru