Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!

Hong Kong tengah diselimuti duka mendalam. Sebuah kebakaran masif melanda kompleks perumahan Wang Fuk Court di kawasan Tai Po pada 26 November lalu. Insiden tragis ini telah merenggut setidaknya 44 nyawa dan menyebabkan lebih dari dua ratus orang masih belum ditemukan.
Baca juga: Hong Kong Berlakukan Kembali Pajak Akomodasi Mulai Tahun Ini
Api dilaporkan menyebar dengan kecepatan mengerikan ke bagian eksterior blok gedung bertingkat tersebut. Gedung yang sedang dalam masa renovasi ini terbungkus oleh scaffolding (perancah) bambu dan jaring konstruksi, yang justru mempercepat api merambat. Para penghuni menceritakan situasi horor di mana asap tebal dan hawa panas memenuhi lorong serta lobi lift dalam hitungan menit, menjebak banyak orang sebelum mereka sempat menyelamatkan diri.
Image credit: Ying Tan via X
Kebakaran terjadi pada siang hari, salah satu waktu tersibuk di mana banyak penghuni sedang berada di rumah. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan asap hitam pekat membumbung tinggi dan lidah api yang memanjat sisi menara apartemen.
Layanan darurat segera merespons dengan memobilisasi kekuatan penuh. Hampir 800 petugas pemadam kebakaran dan lebih dari 128 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api, menjadikannya salah satu operasi darurat terbesar di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir.
Besarnya skala kebakaran membuat jumlah korban sangat tinggi. Selain warga sipil, seorang petugas pemadam kebakaran juga gugur saat bertugas. Lebih dari 60 warga mengalami luka-luka, banyak di antaranya dalam kondisi kritis, sementara nasib sekitar 279 orang lainnya masih belum diketahui.
Tim investigasi mengungkapkan bahwa api menyebar secara tidak wajar akibat adanya bahan mudah terbakar yang digunakan dalam proses perbaikan gedung, termasuk panel styrofoam yang diletakkan di dekat jendela dan lobi lift.
Seluruh delapan blok di Wang Fuk Court memang sedang menjalani renovasi dan diselimuti oleh scaffolding bambu, metode konstruksi tradisional yang masih sangat umum digunakan di Hong Kong. Para ahli menyoroti bahwa meskipun scaffolding bambu umumnya aman jika dirawat dengan benar, kombinasi antara jaring yang mudah terbakar, panel isolasi, dan angin kencang dapat menciptakan skenario kebakaran cepat, terutama di gedung tinggi yang padat penduduk. Kasus ini kembali memicu perdebatan sengit mengenai standar keselamatan kebakaran dan regulasi bangunan di kota tersebut.
Image credit: Ying Tan via X
Buntut dari tragedi ini, polisi telah menangkap tiga orang yang terhubung dengan proyek renovasi tersebut, yakni dua direktur perusahaan dan seorang konsultan teknik. Mereka ditahan atas dugaan pembunuhan tanpa sengaja dan kelalaian berat.
Penangkapan ini mencerminkan kemarahan publik yang memuncak terkait keselamatan bangunan tua dan penggunaan material konstruksi yang berisiko di gedung tinggi. Warga dan kelompok advokasi kini menuntut peraturan yang lebih ketat dan penegakan hukum yang lebih keras di seluruh perumahan umum Hong Kong.
Image credit: Ying Tan via X
Kebakaran ini telah melumpuhkan kehidupan sehari-hari di Tai Po. Sekolah-sekolah ditutup, jalanan diblokir, dan otoritas setempat bahkan menangguhkan aktivitas kampanye jelang pemilihan legislatif.
Hingga Kamis pagi, 27 November 2025, tim penyelamat terus bekerja keras. Rekaman drone dan pemindai termal menunjukkan masih adanya titik panas di beberapa blok. Pihak berwenang telah membentuk satuan tugas khusus untuk meninjau kepatuhan keselamatan di seluruh situs renovasi di Hong Kong, berjanji untuk menggunakan temuan ini demi mencegah tragedi serupa terulang kembali di masa depan. Hong Kong kini sedang berkabung, sembari menuntut standar keselamatan yang lebih baik bagi warganya.
Cover image credit: Ying Tan via X
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
belanja hemat & ramah lingkungan di Singapura!
barang wajib punya nih!
Sensasi berjalan di atas "karpet" daun musim gugur.
Jago membuat itinerary wisata? Jika iya, kamu bisa memenangi 140 juta rupiah bila bisa membuat itinerary wisata keliling dunia paling murah. Tertarik?
Fasilitas mewah dan nyaman, serta memperkaya pengalaman spiritual.
Suasana tahun baru di Singapura jadi lebih meriah!
Hotel tertipis kedua di dunia ada di sini!
Panggilan kepada semua yang mengaku penikmat seni
Maksimalkan fasilitas bebas visa WNI untuk plesiran ke Afrika Selatan!