Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Penipuan online marak terjadi di Indonesia. Modus yang digunakan juga beragam, dari SMS berhadiah hingga penggunaan aplikasi khusus untuk menguras tabungan. Pemberitaan di media pun begitu masif mengenai tindak kejahatan yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab ini.
Mengutip dari IndonesiaBaik.id, penipuan digital atau penipuan online berkedok hadiah menjadi modus terbanyak yang dilakukan di Indonesia. Selain itu, ada juga pinjaman digital ilegal, pengiriman tautan berisi malware, investasi ilegal dan bahkan pencurian identitas pribadi.
Lalu siapa yang menjadi korban? Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat setidaknya ada 130,000 orang telah menjadi korban penipuan online di tahun 2022. Menurut data lain, korban penipuan adalah mayoritas dari mereka yang berusia 20 hingga 39 tahun. Mereka yang berusia 60 tahun ke atas juga menjadi salah satu sasaran empuk penipuan jenis ini. Dari data di atas bisa disimpulkan bahwa semua kalangan pernah dan berpotensi menjadi korban penipuan.
Adakah cara menghindari tindak kejahatan ini? Jika sudah kadung menjadi korban, bagaimana tata cara melaporkan penipuan online kepada pihak berwajib? TripZilla Indonesia sudah mengumpulkan sejumlah informasi terkait hal ini untuk meminimalkan risiko menjadi korban tinda kejahatan ini. Cekidot di bawah ini, ya!
Pelaku tindak kejahatan ini tidak jarang mengirimkan tautan atau aplikasi khusus kepada calon korban. Bila kamu sebagai penerima, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan dalam beberapa tahap. Cek informasi mengenai pengembang dari aplikasi yang dikirimkan tersebut, mulai dari reputasi pengembang aplikasi tersebut, jumlah pengunduhan aplikasi hingga review pengguna. Soalnya, jika kamu mengunduh aplikasi yang memiliki malware, bukan hanya data pribadi kamu bisa dicuri, tabungan yang ada di aplikasi perbankan yang terdapat di smartphone kamu juga berpeluang hilang.
Pernah dihubungi teman atau anggota keluarga secara tiba-tiba melalui Whatsapp, Facebook Messenger atau aplikasi bekirim pesan lainnya? Pesannya juga terkesan aneh, bertanya kabar dan kemudian meminjam sejumlah uang dengan berbagai alasan tertentu? Well, ada kemungkinan nomor atau akun teman maupun anggota keluarga kamu diambil alih pihak lain untuk dijadikan alat penipu mengambil keuntungan dari pihak lain.
Skenario di atas marak digunakan dalam beberapa tahun terakhir. Cara meminimalkan risiko menjadi korban penipuan online dengan modus ini adalah dengan melakukan verifikasi ke nomor atau akun yang kamu ketahui. Jika memungkinkan, hubungi mereka secara langsung untuk memastikan apakah akun atau nomor sudah diambil alih pihak lain.
Mengikuti jejak para penipu yang semakin canggih dan sadar teknologi, kta pun juga tidak boleh kalah pintar. Sebagai pengguna smartphone, kamu bisa mengunduh aplikasi pelacak penipuan online, Di Play Store maupun App Store, terdapat banyak aplikasi yang bisa mendeteksi, melakukan blok hingga melaporkan penipuan. Cari aplikasi dengan tingkat pengunduhan yang tinggi, review yang baik dari pengguna dan tingkat reputasi yang baik.
Bagi yang menggunakan atau memiliki aplikasi dompet digital atau aplikasi perbankan di smartphonenya, penting sekali untuk mengaktifkan fitur two-factor authentication (2FA) atau multi-factor authentication. Fitur ini terbukti efektif meminimalkan risiko pengambilan dana dan mencegah transaksi tidak diinginkan. Fitur dan teknologi 2FA ini juga bisa mencegah uang yang kamu miliki bisa hilang tanpa verifikasi darimu.
Bagaimanapun, kewaspadaan itu adalah hal yang penting. Saat ini, tidak ada yang gratis di dunia digital. Bila ada penawaran yang terkesan menggiurkan dan menguntungkan, kamu harus tetap waspada dan awas. Akan selalu “ada udang di balik batu”. Jika tidak waspada, bukan tidak mungkin kamu akan mengalam kerugian yang jauh lebih besar.
Baca juga: Tips Mengindari Kecopetan Saat Liburan Di Luar Dan Dalam Negeri
Dengan tips menghindari penipuan online di atas, diharapkan kamu bisa meminimalkan risiko menjadi tindak kejahatan ini. Namun, jika kamu sudah menjadi korban, ada beberapa langkah dan tata cara melaporkan penipuan online ini ke pihak berwajib. Lihat caranya di bawah ini, ya!
Jika tiba-tiba ada notifikasi perbankan yang masuk ke smartphone kamu, padahal pemilik akun tidak melakukan transaksi apapun, kamu bisa segera melaporkan hal ini ke pihak bank. Kamu bisa langsung menghubungi hotline bank tersebut, atau pihak Customer Service. Jangan lupa menyiapkan semua barang bukti, termasuk di antaranya bukti transaksi dan hasil tangkapan layar. Jika memilik info mengenai rekening bank penipu, kamu juga harus melampirkan dalam laporan.
Jika menjadi korban penipuan digital, langkah lain yang harus kamu lakukan adalah dengan membuat laporan ke Kominfo. Saluran yang bisa dipilih adalah layanan pengaduan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kominfo.
Kamu bisa masuk ke layanan Aduan BRTI di sini, kemudian ikuti petunjuk pengisian, termasuk melengkapi data pelapor. Setelahnya, kamu bisa melakukan pelaporan atau pengaduan kepada petugas melali fitur “Percakapan” atau “Chat”. Jawab semua pertanyaan yang diajukan hingga pengaduan selesai.
Ada satu lagi saluran pelaporan tindak kejahatan penipuan digital yang bisa dipilih, yaitu Lapor.go.id. Kamu tinggal membuka situs tersebut, memilih Pengaduan, membuat laporan tertulis, mengunggah data dan bukti yang tersedia, dan kirim. Setelahnya kamu tinggal menunggu tindak lanjut dari pengaduan kamu.
Memiliki nomor rekening bank yang terkait dengan penipuan, kamu bisa melaporkannya melalui cekrekening.id. Kamu tinggal membuka laman tersebut, mengklik Laporan Rekening, memasukkan semua data yang dibutuhkan, mulai dari nama bank, data terlapor hingga kronologi penipuan, mengunggah bukti penipuan dan melakukan submit laporan.
Penipuan digital atau penipuan online termasuk tindak kejahatan tingkat berat. Karena itu, jangan ragu untuk melibatkan petugas keamanan untuk menindaklanjuti kejahatan jenis ini. Laporkan penipuan ini ke pihak kepolisian dengan mengumpulkan semua bukti yang ada. Petugas kepolisian akan meminta keterangan dan membuat laporan.
Baca juga: Tips Hemat Belanja Online Bagi Para Shopaholic Yang Sering Kebablasan
Itulah beberapa tips menghindari dan cara melaporkan penipuan online yang merugikan kamu. Ayo berantas bersama tindak kejahatan ini dengan bersikap proaktif!
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Tanpa delapan barang ini, kamu mungkin tak akan selamat saat liburan saat heatwave.
Makan gorengan pun bisa tetap sehat, lho!
Agar tidak mengeluarkan biaya, penumpang AirAsia diharapkan tidak melakukan check in di counter yang ada di bandara dan melakukannya secara online.
Dengan membeli AirAsia Unlimited Pass sebesar 1,5 juta rupiah, traveler bisa terbang domestik berkali-kali hingga Mei 2021. Tertarik mendapatkannya?
Bukan cuma untuk bepergian bareng keluarga, cocok juga untuk liburan bersama sahabat
Wisata yang cocok untuk segala usia dan beragam, mulai dari alam hingga satwa
Tempat jajan di Tangerang memang nggak ada matinya
Siapkan ruang di tasmu untuk menampung oleh-oleh sepulang liburan dari Macau!
Seru untuk semua umur!