Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Jepang kembali menjadi pusat perhatian dunia. Akhir-akhir ini beredar di berita mengenai peningkatan signifikan aktivitas gempa di sekitar Palung Nankai, sebuah wilayah lempeng tektonik yang memang sudah lama dikenal sebagai pemicu gempa-gempa paling merusak di negara itu.
Baca juga: 8 Tips Terbaru Berwisata ke Jepang di 2025, Wajib Kamu Catat!
Beberapa minggu terakhir saja, lebih dari seribu guncangan telah melanda kepulauan Jepang. Ini tentu saja memicu kekhawatiran baru tentang kemungkinan terjadinya gempa besar atau megaquake. Di tengah derasnya informasi dari media dan kecemasan publik yang meningkat, penting sekali bagi para wisatawan untuk memahami apa sebenarnya maksud dari peringatan ini, apa saja risikonya, dan bagaimana respon yang baik terhadap peringatan ini.
Image credit: enase | Canva Pro
Istilah "megaquake" mengacu pada gempa bumi yang kekuatannya luar biasa, biasanya dengan magnitudo 8.0 atau lebih tinggi. Palung Nankai sendiri terletak di lepas pantai selatan-tengah Jepang. Di sinilah Lempeng Laut Filipina menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Kondisi geologis unik inilah yang membuat area tersebut rawan menghasilkan gempa bumi raksasa, yang secara historis terjadi kira-kira setiap 100 hingga 150 tahun.
Sejarah mencatat, megaquake yang berasal dari palung ini selalu menyebabkan kehancuran besar. Contohnya, gempa Nankai tahun 1946 yang berkekuatan magnitudo 8.1. Selain menelan ribuan korban jiwa, gempa ini juga menyebabkan kerusakan parah hingga memicu tsunami dahsyat yang menerjang wilayah pesisir.
Image credit: asbe | Canva Pro
Jepang baru-baru ini mengalami lebih dari 1.000 gempa bumi hanya dalam dua minggu. Angka ini jelas menunjukkan peningkatan drastis dibandingkan aktivitas seismik normal. Guncangan yang terjadi bervariasi intensitasnya, namun secara keseluruhan, ini mengindikasikan bahwa tekanan tektonik di sepanjang Palung Nankai memang sedang meningkat.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) dan para ilmuwan lainnya tengah aktif memantau fenomena ini. Mereka berupaya membedakan antara gempa susulan (aftershocks), gempa awal (foreshocks), dan gempa-gempa yang tidak terkait. Meski beberapa guncangan terakhir bisa jadi pertanda awal akan datangnya peristiwa yang lebih besar, perlu diingat bahwa memprediksi gempa bumi masih belum menjadi ilmu pasti. Para seismolog belum bisa memastikan kapan, atau apakah, sebuah megaquake akan terjadi. Namun, pola aktivitas saat ini memang mengharuskan semua pihak untuk lebih waspada.
Lonjakan aktivitas seismik ini telah menarik perhatian media yang luas di seluruh dunia, yang seringkali diikuti dengan judul-judul berita yang sensasional. Ditambah lagi, media sosial turut memperkuat kecemasan publik. Tidak hanya itu, masyarakat Jepang sendiri masih dihantui bayang-bayang terhadap bencana sebelumnya, seperti gempa bumi dan tsunami yang melanda Tohoku tahun 2011 lalu. Hal ini tentu saja membuat mereka lebih waspada.
Para ahli memang menganggap probabilitas terjadinya gempa besar di sepanjang Palung Nankai dalam beberapa tahun ke depan cukup tinggi. Namun, waktu pasti dan seberapa besar kekuatannya masih belum diprediksi.
Jika gempa besar benar-benar melanda, guncangan yang kuat tersebut akan menyebabkan banyak bencana lain, mulai dari kerusakan struktur bangunan yang meluas hingga potensi tsunami yang destruktif. Menanggapi kekhawatiran ini, Pemerintah Jepang dan lembaga penanggulangan bencana telah menyiapkan rencana yang detail, serta berinvestasi pada pembangunan infrastruktur tahan gempa. Meskipun segala upaya telah dilakukan, kerentanan tetap ada, terutama di pusat-pusat kota padat penduduk dan wilayah pesisir dataran rendah.
Image credit: davidpereiras | Canva Pro
Bagi kamu yang berencana atau sedang berlibur di Jepang, ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan:
Pahami prosedur darurat: Cari tahu tentang prosedur evakuasi dan peringatan bencana di area yang kamu kunjungi. Banyak hotel dan penginapan menyediakan informasi ini.
Unduh aplikasi informasi bencana: Beberapa aplikasi resmi pemerintah Jepang atau pihak ketiga dapat memberikan peringatan gempa dan tsunami secara real-time dalam berbagai bahasa. Manfaatkan aplikasi ini.
Cari informasi dari sumber terpercaya: Selalu mengandalkan informasi resmi dari saluran terpercaya seperti Badan Meteorologi Jepang. Hindari rumor atau informasi tidak terverifikasi yang beredar di media sosial.
Siapkan tas darurat: Meski bepergian, siapkan tas kecil berisi obat-obatan pribadi, charger ponsel, sedikit makanan ringan, dan air minum.
Kenali jalur evakuasi: Saat tiba di akomodasi atau tempat wisata, luangkan waktu sebentar untuk melihat peta evakuasi dan titik kumpul terdekat.
Tetap tenang dan ikuti arahan: Jika terjadi gempa, jangan panik, tetaplah tenang, dan ikuti instruksi dari petugas atau otoritas setempat.
Baca juga: Kehilangan Barang Di Jepang, Pengalaman Paling Membagongkan, Ini Cerita Saya!
Peningkatan aktivitas seismik Jepang di dekat Palung Nankai adalah pengingat konstan akan tantangan geologis yang terus-menerus dihadapi negara ini. Ketidakpastian merupakan sifat alami dari gempa bumi, sekaligus menjadikannya sebagai risiko yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya. Cara terbaik untuk menanggapi peringatan ini adalah dengan kesiapsiagaan yang cermat dan mengandalkan informasi dari sumber yang akurat.
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Bersiap Menjelajahi Gemerlap Kehidupan Malam Tokyo
Jago membuat itinerary wisata? Jika iya, kamu bisa memenangi 140 juta rupiah bila bisa membuat itinerary wisata keliling dunia paling murah. Tertarik?
Sepertinya rugi untuk tidak memaksimalkan travel pass ini, ya!
Siap menjelajah wisata terbaru di Hong Kong?
Cocok untuk menenangkan pikiran.
Pulang padel bisa langsung main ke pantai!
Sudah tahu belum betapa cantiknya kota Keelung?
yuk healing tipis-tipis di Jaksel
Rasakan Perjalanan Emosional Penumpang