Kehilangan Barang Di Jepang, Pengalaman Paling Membagongkan, Ini Cerita Saya!

Kehilangan barang saat jalan-jalan ke luar negeri, duh jangan sampai, deh! Urusannya bisa panjang, melelahkan, menguras emosi dan pastinya bikin bete. Itulah pengalaman yang saya dapatkan beberapa waktu lalu. Saya kehilangan barang saat jalan-jalan di Jepang.

Saya harus akui ada keteledoran sehingga barang berharga ini tidak dalam kuasa saya. Oh, perlu dijelaskan, barang yang saya maksud adalah tas berisi kamera, flash disk, charger dan beberapa item lainnya. Saya sejenak "hilang ingatan" dan meninggalkan begitu saja barang tersebut di tempat makan saat berada di kawasan Shibuya, Tokyo. Setelah beberapa belas menit, ketika saya berada di sisi lain kota, saya baru ingat tas tersebut tidak pada saya.

Panik? Pastinya dong! Bingung? Apa lagi. Hati rasanya campur aduk dan mata tak kunjung berhenti basah karena air mata kekhawatiran. Maklum, tas dan kamera di dalam ya adalah hadiah spesial dari suami saya. Tapi, saya seakan lupa bahwa saya sedang di Jepang.

Yup, konon katanya, dari sesama penyuka jalan-jalan ke Negeri Matahari Terbit ini, barang yang hilang karena tertinggal kemungkinan besar bakal bisa kembali ke pemiliknya. Premis ini bahkan didukung oleh penelitan, lho. Laporan BBC menyatakan, di Tokyo, 83% ponsel yang hilang dan 65% dompet yang hilang berhasil dikembalikan kepada pemiliknya, seringkali pada hari yang sama.

Lalu apakah cerita ini berakhir bahagia? Alhamdulillah, iya. Ttas beserta isinya telah "diselamatkan" untuk dikembalikan kepada saya oleh pengelola tempat makan di kawasan Shibuya ini. Pengalaman yang membagongkan bagi saya.

Tapi, yang jadi pertanyaan di benak saya apakah fenomena ini berlaku umum dan biasa di Jepang? Lalu, adakah SOP khusus saat menghadapi situasi kehilangan barang di Jepang? Untuk dua pertanyaan itu, penjelasannya bisa diihat di bawah ini!

Budaya Jepang dan perilaku warganya

Kehilangan barang di jepangImage credit; Pixabay

Jepang dikenal dengan budaya dan sistem sosial yang sangat tertib dan bertanggung jawab, yang memungkinkan warganya untuk mengembalikan barang yang hilang kepada pemiliknya dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada fenomena ini. Yang pertama adalah budaya kejujuran. Masyarakat Jepang memiliki budaya yang sangat menghargai kejujuran dan integritas. Banyak warga Jepang yang secara sukarela mengembalikan barang yang hilang kepada pemiliknya tanpa mengharapkan imbalan.

Jepang juga memiliki kultur komunitas yang kuat, di mana warga saling mengenal dan peduli satu sama lain. Hal ini menciptakan lingkungan di mana orang merasa bertanggung jawab untuk mengembalikan barang yang bukan milik mereka.

Selain itu, pendidikan dan penanaman nilai positif sejak dini juga mendukung fenomena ini. Sejak usia dini, anak-anak Jepang diajarkan tentang pentingnya kejujuran dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini ditanamkan melalui pendidikan dan pengalaman sehari-hari, yang kemudian membentuk perilaku masyarakat dewasa.

Sistem pelaporan dan pengembalian barang yang berjalan dengan baik

Di Jepang, ada sistem pelaporan dan pengembalian barang hilang yang sangat efektif. Ketika seseorang menemukan barang yang hilang, mereka sering kali membawanya ke kantor polisi terdekat atau "koban" (kantor polisi komunitas) untuk dilaporkan. Jika pemiliknya melapor kehilangan barang, mereka bisa mendapatkan kembali barang tersebut.

Jepang juga memiliki infrastruktur yang baik untuk menangani barang hilang, termasuk sistem pelaporan online dan database kehilangan barang. Hal ini memudahkan proses pengembalian barang kepada pemiliknya.

Dengan kombinasi dari budaya, sistem, dan infrastruktur yang baik, Jepang berhasil menciptakan lingkungan di mana barang yang hilang dapat dikembalikan kepada pemiliknya dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

Adakah prosedur khusus untuk bisa mendapatkan kembali barang yang hilang?

kEhilangan barang di jepangImage credit: Pexels

Di Jepang, ketika kehilangan sesuatu, langkah pertama yang disarankan adalah kembali ke tempat di mana barang itu kemungkinan besar terjatuh atau tertinggal.

Banyak orang Jepang yang meninggalkan barang yang ditemukan di tempat yang terlihat jelas, seperti bangku, pagar, atau bahkan mesin penjual otomatis, sehingga pemiliknya bisa menemukannya kembali. Jika kehilangan sesuatu di taman, trotoar, atau jalan kecil, periksa pagar, dinding, atau tiang di sekitar area tersebut. Banyak orang yang menggantungkan barang hilang di tempat yang mudah dilihat oleh orang lain.

Budaya ini mencerminkan nilai-nilai keselamatan dan rasa hormat terhadap orang lain di Jepang. Bahkan di sekolah dasar, guru mendorong anak-anak untuk mengembalikan barang yang hilang dan percaya bahwa orang lain akan melakukan hal yang sama. Kepercayaan ini memotivasi orang untuk membantu orang lain, dan kadang-kadang lebih cepat menggantungkan barang di tempat yang terlihat daripada mengisi formulir di kantor polisi.

Kehilangan barang di toko, tempat makan, kafe, konbini

Jika kehilangan sesuatu di suatu tempat di atas, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menuju ke konter layanan atau area staf. Banyak pengelola bisnis yang menyimpan catatan kehilangan barang sederhana dan mungkin menyimpan barang yang ditemukan di belakang konter selama beberapa hari sebelum menyerahkannya ke kantor polisi.

Pastikan untuk membawa identitas resmi dengan foto, seperti paspor, kartu penduduk, atau SIM. Meskipun kamu bisa mengidentifikasi barang yang hilang dengan jelas, staf mungkin tidak akan mengembalikannya tanpa memverifikasi identitasmu terlebih dahulu.

Kehilangan barang di kereta api, subway, bis atau taksi

Staf kereta api biasanya membersihkan dan memeriksa kereta di pemberhentian terakhir. Mereka menyapu gerbong di stasiun terminal dan mencatat barang yang ditemukan di pusat kehilangan barang.

Jika bertindak cepat, kamu mungkin bisa mengambil barang yang hilang di dekat stasiun. Jika tidak, jalur kereta mungkin akan mengirimkannya ke kantor kehilangan barang pusat yang mungkin lebih jauh.

Jika kamu baru saja turun dari kereta, segera menuju ke kantor stasiun terdekat. Jika tidak, periksa situs web perusahaan kereta untuk alat pencarian barang hilang atau nomor telepon kontak.

Memeriksa database polisi mengenai barang temuan

Baru sadar kehilangan barang setelah beberapa waktu, mungkin kamu harus melalui prosedur yang sedikit lebih panjang dan rumit.

Setelah melakukan satu atau dua langkah di atas dan tidak ada kejelasan, kamu mungkin harus berurusan dengan kepolisian jika ingin mendapatkan barangmu kembali.

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melihat langsung database kepolisian mengenai barang temuan yang dilaporkan oleh pihak penemu. Kepolisian Metro Tokyo memiliki situs berbahasa Jepang mengenai hal ini. Mungkin dibutuhkan waktu beberapa hari hingga barang baru muncul, tetapi ada baiknya terus memeriksa. Sistem akan mencantumkan barang yang sesuai dengan deskripsi, beserta nomor telepon yang dapat dihubungi.

Informasi penting: Polisi Tokyo hanya menyimpan sebagian besar barang selama tiga bulan sebelum membuang atau memindahkannya.

Langkah terakhir: Menghubungi polisi secara langsung

Image credit: Pixabay

Jika kamu masih belum menemukan barangmu yang hilang, dan sudah mengambil semua langkah di atas, langkah terakhirnya adalah dengan mengunjungi kantor polisi terdekat (koban) atau kantor polisi (keisatsusho).

Kamu akan menjalani proses pengisian formulir laporan kehilangan barang, menjelaskan secara detail tentang barang yang hilang, waktu dan tempat kehilangan, serta fitur unik dari barang yang hilang. Tujuannya, jika polisi menemukan barang yang sesuai dengan laporanmu, mereka bisa menghubungi kamu.

Perlu dicatat, jika ada yang menyerahkan barangmu yang hilang, mereka berhak mendapatkan imbalan 5-20% dari nilai barang. Namun dalam praktiknya banyak yang tidak meminta imbalan tersebut. Jika tidak ada yang mengklaim barang setelah tiga bulan, orang yang menemukan mungkin berhak menyimpannya, kecuali untuk barang yang mengandung data pribadi seperti ponsel atau kartu identitas.

Apa yang saya lakukan saat kehilangan barang di Jepang? Pelajaran apa yang saya dapat?

Setelah menyadari tas dan kamera beserta item lainnya tidak lagi bersama saya, saya langsung kembali ke tempat terakhir di mana saya merasa meninggalkannya.

Harus saya akui, ada beberapa tempat yang saya kunjungi sebelum menyadari tas tersebut hilang. Saya pun mencari dan menanyakan kemungkinan keberadaan tas saya yang tertinggal kepada staff, sebelum akhirnya mendapatkannya setelah beberapa waktu pencarian.

Saya pun sangat berterima kasih kepada staff tempat makan tersebut karena sudah menyimpan dan mengamankan tas sebelum saya mengambilnya kembali. Saya sempat memberikan imbalan, namun ditolak dengan sopan oleh mereka.

Saya mendapati pelajaran berharga atas pengalaman yang membagongkan ini. Jepang dan warganya telah menunjukan reputasi yang begitu luar biasa dalam hal kejujuran. Kepedulian yang ditunjukkan, bahkan kepada warga asing, juga layak mendapatkan kredit positif.

Secara umum, Jepang juga memiliki sistem pelaporan barang hilang yang berjalan dengan baik, setidaknya setelah saya mencari tahu mengenai cara menghadapi kehilangan barang di Jepang.

Baca juga: Panduan Mengurus Paspor Hilang Saat Di Luar Negeri

Apakah kamu pernah mengalami pengalaman serupa? Adakah di antara kamu yang merasakan pengalaman kehilangan barang di negara lain? Maukah kalian berbagi dengan kami?

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Widya Astuti

Penulis di TripZilla

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru