Standard Chartered Singapore Marathon 2025, Jadi Saksi Momen Bersejarah

Standard Chartered Singapore Marathon (SCSM) 2025 resmi berakhir pada Minggu, 7 Desember 2025, menutup akhir pekan yang penuh dengan pencapaian bersejarah dan semangat juang luar biasa. Mengusung tagline inspiratif “Make That Finish Line Yours”, acara ini berhasil menghidupkan suasana kota Singapura sejak pukul 04.30 pagi. Ribuan pelari dari kategori 10km, Marathon, dan Ekiden membanjiri jalanan, berjuang memecahkan rekor pribadi dengan ketahanan fisik yang mengagumkan.

Baca juga: Christmas Wonderland 2025 di Gardens by The Bay Resmi Dibuka

Format Baru dan Rekor Bersejarah

Tahun ini, SCSM memperkenalkan format dua hari yang unik dengan tantangan Double Up Challenge. Format ini memungkinkan peserta untuk mengikuti Half Marathon dan Full Marathon secara berturut-turut pada hari yang berbeda. Hampir 850 pelari berani mengambil tantangan uji stamina ini.

Salah satu sorotan utama adalah atlet Soh Rui Yong, yang mencetak sejarah baru. Ia menjadi atlet pertama yang berhasil meraih gelar juara ganda, memenangkan kategori Half Marathon dan Full Marathon sekaligus dalam satu akhir pekan.

Sebagai satu-satunya lomba lari berlabel Gold Label dari World Athletics di Asia Tenggara, SCSM 2025 menyambut lebih dari 55.000 pelari selama dua hari. Sebanyak 14.000 di antaranya adalah peserta internasional dari 80 negara yang semakin mengukuhkan status acara ini sebagai ajang lari premier.

Rute Ikonik dan Pengalaman Lari yang Berkesan

Hari terakhir lomba menampilkan kategori Marathon dan Ekiden yang dimulai saat subuh. Para pelari diajak melewati landmark paling ikonik di Singapura, mulai dari National Stadium, Esplanade, Marina Bay, hingga Gardens by the Bay, sebelum beralih ke jalur hijau di East Coast Park dan Marina Barrage.

Keseruan berlanjut dengan kategori 10 km yang melintasi Suntec City dan rute bersejarah melewati War Memorial Park serta Jembatan Esplanade yang indah. Kategori Ekiden juga memberikan keseruan tersendiri, di mana tim beranggotakan empat orang menaklukkan jarak maraton secara estafet di berbagai zona pergantian.

Daryl Yeo, Deputi CEO Sport Singapore, mengungkapkan kebanggaannya melihat antusiasme peserta. "Melihat pelari elit maupun rekreasional melintasi garis finis menunjukkan komitmen Sport Singapore dalam membina budaya olahraga yang inklusif dan dinamis," ujarnya.

Hasil Lomba: Dominasi Pelari Afrika dan Kejayaan Singapura

Di Gold Label Elite Marathon, Abel Boniface Sikowo dari Uganda sukses menjadi juara dengan catatan waktu 02:15:40. Sang juara bertahan ini mengungkapkan rasa bahagianya bisa kembali menang di rute yang relatif datar dengan cuaca yang mendukung.

Di kategori wanita, Shuko Genemo dari Ethiopia keluar sebagai juara dengan waktu 02:41:24. Setelah sempat gagal meraih posisi puncak pada SCSM 2016, kemenangannya kali ini terasa sangat emosional. Kedua pemenang kategori elit ini masing-masing membawa pulang hadiah sebesar USD$50.000.

National Championship juga menjadi saksi penampilan memukau dari para kandidat lokal. Soh Rui Yong kembali mendominasi dengan waktu 02:46:23. Ini merupakan gelar juara nasional maraton keenamnya. Meski mengaku kelelahan dan kurang tidur setelah lari di hari sebelumnya, tekadnya membawanya ke garis akhir.

Sementara itu, Rachel See meraih gelar juara wanita dengan waktu 02:58:15, mencatatkan rekor pribadi terbaiknya di ajang lokal. Pemenang kategori nasional ini masing-masing mendapatkan hadiah SGD$10.000.

Momen Inspiratif dan Inklusivitas

SCSM 2025 juga menjadi panggung bagi kisah-kisah inspiratif. Chris Koch, para-atlet asal Kanada, berhasil menyelesaikan tantangan Double Up Challenge menggunakan longboard sebagai alat mobilitasnya. Ia mencatatkan waktu 02:52:32 untuk Half Marathon dan 04:20:05 untuk Marathon, menjadikannya peserta pertama dalam sejarah SCSM yang menyelesaikan lomba dengan longboard.

Selain itu, pelari non-kompetitif dari Jepang juga tampil kuat. Kodai Ogawa dan Asami Minakawa masing-masing menjadi yang tercepat di kategori Pria dan Wanita Non-Kompetitif.

Jeff Edwards, Managing Director Asia untuk The IRONMAN Group, menutup acara dengan apresiasi tinggi. "Maraton tahun ini benar-benar mewujudkan semangat inklusivitas, menyatukan pelari elit, juara nasional, individu dengan kemampuan berbeda, hingga pelari sehari-hari dalam satu tujuan yang sama."

Baca juga: Marina Bay Singapore Countdown 2026: Atraksi Tahun Baru Terbesar di Singapura

Dengan berakhirnya SCSM 2025, acara ini tidak hanya meninggalkan rekor dan medali, tetapi juga kenangan tak terlupakan tentang semangat, sportivitas, dan kegigihan manusia.

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jeihan

Jeihan Azalea, seseorang yang berambisi mengeksplorasi sudut-sudut dunia secara langsung dengan pena dan kertas di tangan.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru