Kementerian Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan regulasi baru terkait izin umroh. Dalam keterangan yang dirilis di Saudi Gazette, Kementerian Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan syarat dan hanya mengizinkan umrah di tahun 2021, apabila memenuhi kriteria, antara lain berusia antara 18 dan 70 tahun, serta sudah divaksinasi Covid-19.
“Warga negara dan ekspatriat di Kerajaan dapat mengajukan izin umroh jika usia mereka antara 18 dan 70 sesuai instruksi Kementerian Kesehatan,” demikian keterangan yang dirilis Kementerian Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi, Rabu (24/3).
Selain itu, Kerajaan Arab Saudi juga mewajibkan vaksinasi Covid-19 bagi jemaah yang akan melakukan ibadah haji untuk tahun 2021. Namun ditegaskan kementerian bahwa melakukan vaksinasi bukanlah syarat untuk mendapatkan izin umrah.
“Yang dibutuhkan adalah pengajuan izin melalui aplikasi I’tamarna, selain membuktikan status kesehatan tidak tertular virus corona melalui aplikasi Tawakkalna,” demikian penjelasan kementerian.
Arab Saudi saat ini sedang menyiapkan komite tenaga kesehatan khusus, yang semua anggotanya sudah divaksin, untuk mengawasi pelaksanaan umroh dan haji tahun 2021.
Adapun syarat umrah 2021 yang dirangkum Tripzilla Indonesia dari berbagai sumber, yaitu:
- Usia 18-70 tahun
- Sudah divaksin Covid-19
- Tidak memiliki penyakit penyerta
- Menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut pihak lain atas risiko yang timbul akibat Covid-19
- Bukti bebas Covid-19 dibuktikan dengan hasil PCR/swab yang dikeluarkan rumah sakit atau laboratorium yang sudah terverifikasi Kementerian Kesehatan, dan berlaku 72 jam sejak pengambilan sampel hingga waktu keberangkatan atau sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi
- Pendaftaran umrah dilakukan secara kolektif melalui aplikasi Eatmarna, Tawakalna, dan Zairin
- Prosesi umrah tidak boleh dilakukan lebih dari tiga jam
- Sebelum shalat di masjid, registrasi melalui aplikasi Eatmarna, Tawakalna, dan Zairin secara individual
- Transportasi lengkap dari kedatangan hingga ke hotel Asuransi lengkap
- Pemesanan hotel melalui platform elektronik harus meliputi makan tiga kali selama karantina minimal tiga hari
- Transportasi lengkap antara hotel, miqot, dan Masjidil Haram
- Jemaah wajib mematuhi protokol kesehatan selama di Indonesia, penerbangan, dan di Arab Saudi Jemaah perlu dikarantina tiga hari di hotel tempat menginap dan dilarang keluar dari hotel
- Jemaah dari luar Arab Saudi akan dibagi beberapa kelompok. Setiap kelompok minimal 50 jemaah
- Jemaah karantina di asrama haji atau tempat lainnya yang disetujui oleh pemerintah
- Penerbangan selama pandemi dianjurkan penerbangan langsung menggunakan Saudia
- Penyelenggara diperkenankan untuk menambah biaya akibat dari penerapan protokol kesehatan dan akibat pandemi
- Seluruh layanan kepada jemaah mengikuti protokol kesehatan
- Pemberangkatan dan pemulangan jemaah hanya difokuskan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, Bandara Hasanuddin, dan Bandara Kualanamu
- Agen perjalanan harus melaporkan secara daring mulai dari keberangkatan hingga kepulangan
- Kuota umrah diatur secara mandiri bekerja sama dengan Muassasah
- Penyelenggaraan ibadah umrah berpedoman pada kebijakan Arab Saudi
Adapun pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat ini masih menutup pintu perbatasan mereka, membatasi penerbangan internasional dari dan ke wilayahnya, hingga 17 Mei 2021.
Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) mengumumkan bahwa mulai 17 Mei 2021 akan membuka kembali jalur penerbangan internasional dari dan ke luar negeri, sekaligus mengembalikan operasional bandara di seluruh kerajaan.
Baca juga: Penerbangan Internasional Ke Arab Saudi Kembali Dibuka Pada 17 Mei
