Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dan modernitas Hong Kong yang terus berkembang benar-benar menakjubkan. Namun, seperti halnya kota besar lainnya, ada banyak hal lain yang tidak terlihat. Lihatlah di balik kaca dan baja, Anda akan menemukan harta karun berupa destinasi warisan yang menceritakan kisah-kisah menarik Hong Kong dari masa lampau. Saat berkunjung ke tempat-tempat di Hong Kong berikut ini, Anda harus melihatnya dari dekat, menikmati keindahannya, dan mendengarkan dengan saksama bisikan dari masa lalu.
Image credit: @jerry.p.97
Di tengah hiruk pikuk Kowloon terdapat Sik Sik Yuen Wong Tai Sin Temple yang terkenal. Tempat pemujaan suci ini didedikasikan untuk dewa Tao dengan nama yang sama. Wong Tai Sin Temple sangat populer di kalangan penduduk setempat dan wisatawan sebagai tempat pemujaan dan warisan budaya. Patung-patung naga dari kuningan mengapit pintu masuk, cakarnya terlihat terang dan mengilap karena digosok oleh setiap pengunjung kuil yang berharap mendapatkan keberuntungan.
Sederet tangga akan mengarahkan pengunjung dari pintu masuk utama menuju halaman luas tempat Anda akan menemukan Jinhua Heritage Pai Fong. Gerbang besar dengan ornamen yang megah ini menandai lorong megah yang mengarah ke Altar Utama Wong Tai Sin Temple. Tempat ini merupakan lokasi populer untuk berfoto, berkat berbagai ukiran rumit berwarna-warni yang menghiasi setiap permukaannya, dengan motif utama berupa naga.
Image credit: @jerry.p.97
Halaman kuil ini dipenuhi dengan patung kuningan dari dua belas hewan dalam Zodiak Cina. Dinding sekelilingnya dihiasi dengan ratusan lentera gantung kecil dari kuningan sehingga menciptakan pemandangan menakjubkan bernuansa merah dan emas yang mencolok di atas batu abu-abu. Di balik patung-patung tersebut, terdapat beberapa anak tangga yang mengarah ke area yang lebih kecil tempat para pengunjung dapat membakar dupa di tempat pembakaran khusus sebelum membawanya ke Altar Utama untuk berdoa.
Image credit: @jerry.p.97
Di Altar Utama (yang merupakan halaman yang cukup luas), bersiaplah untuk dikepung asap dupa yang harum saat kerumunan pengunjung bersemangat berdoa dan meletakkan dupa di depan altar yang lebih kecil. Tempat suci bagian dalam kuil ini memang diberi pagar pembatas, tetapi Anda tetap dapat melihat ukiran rumit, patung, dan altar besar di dalamnya.
Image credit: @jerry.p.97
Di balik Altar Utama terdapat area taman luas yang berisi lebih banyak landmark Wong Tai Sin Temple. Ada Yuk Yik Fountain, sebuah baskom batu yang airnya mengalir tanpa henti di atas bunga-bunga baja rumit, melambangkan Air, salah satu dari lima fase dalam filosofi Tionghoa, Wuxing. Di dekatnya terdapat Yue Heung Pavillion, sebuah bangunan berwarna-warni yang melambangkan fase Api. Tiga fase lainnya diwakili oleh Fei Luen Pavillion (Logam), Scripture Hall (Kayu), dan Earth Wall, yang mencerminkan lambangnya sendiri.
Image credit: @jerry.p.97
Terakhir, jangan lewatkan untuk berfoto di Golden Wall Wong Tai Sin Temple. Deretan panel logam ini dipenuhi dengan ukiran rumit yang membentuk mural megah yang menggambarkan kehidupan Wong Tai Sin. Wong Tai Sin Temple mudah dijangkau dengan naik MTR. Anda dapat turun di stasiun dengan nama yang sama. Setelah itu, Anda tinggal berjalan kaki sebentar ke pintu masuk.
Image credit: 姒姓賢寧 | Wikimedia Commons
Ping Shan Heritage Trail membawa para pejalan kaki melalui rute yang menjelajahi lingkungan permukiman Hang Mei Tsuen, Hang Tau Tsuen, dan Sheung Cheung Wai. Perjalanan ini mengeksplorasi deretan bangunan warisan yang terawat dengan sangat baik yang dibangun oleh klan Tang. Klan Tang menetap di Hong Kong pada abad ke-11 dan secara resmi merupakan keluarga tertua di Hong Kong yang selamat dari masa pemerintahan kolonial Inggris dengan tanah, properti, dan warisan mereka yang tetap utuh.
Salah satu dari banyak landmark di Ping Shan Heritage Trail adalah Hung Shing Temple, yang didirikan untuk menghormati Hung Shing, Dewa Laut Selatan. Kuil ini telah berdiri selama lebih dari 200 tahun dan ramai dengan perayaan meriah selama Hung Shing Festival pada hari ke-13 bulan Imlek.
Image credit: Mk2010 | Wikimedia Commons
Selain itu, jangan lewatkan Kun Ting Study Hall. Kun Ting Study Hall yang terletak di Hang Mei Tsuen dibangun oleh Tang Heung-Chen, yaitu generasi ke-22 Klan Tang untuk menghormati ayahnya. Aula yang didekorasi dengan megah ini menyediakan fasilitas untuk pemujaan leluhur dan pendidikan.
Image credit: simplethrill | Flickr
Di sebelah Kun Ting Study Hall, terdapat bangunan warisan lainnya bernama Ching Shu Hin, yaitu sebuah rumah tamu bagi para pengunjung dan cendekiawan terkemuka. Ching Shu Hin merupakan bangunan yang didekorasi dengan mewah, sesuai perannya sebagai rumah tamu, dan dilengkapi panel berukir, cetakan plester, serta kisi-kisi bermotif.
Image credit: 香港遺美 Hong Kong Reminiscence | Wikimedia Commons
Kisah sejarah yang menarik tentang pasokan air di Kowloon dapat dipelajari di Ex-Sham Shui Po Reservoir di Mission Hill. Waduk ini ditemukan kembali pada tahun 2020, setelah tidak digunakan selama beberapa dekade. Strukturnya sangat mirip dengan waduk Romawi kuno, dengan pilar granit besar dan lengkungan batu bata merah. Sham Shui Po Reservoir dibangun pada tahun 1904 untuk meningkatkan pasokan air pada masa awal berdirinya Hong Kong, memasok air untuk orang-orang di Sham Shui Po, Kowloon Tong, dan Tai Hang Tung.
Belakangan ini, waduk ini telah dipugar dengan apik sebagai objek wisata dengan lampu warna kuning yang melengkapi lengkungan anggun dan pilar-pilar megah. Pengunjung waduk dapat menjelajahinya dengan memesan tur berpemandu dari Departemen Pasokan Air Hong Kong (Hong Kong Water Supplies Department). Kuota tur berpemandu setiap bulannya dibatasi, jadi pastikan Anda memesannya terlebih dahulu jika ingin mengunjunginya!
Image credit: 方畢可 | Wikimedia Commons
The Blue House yang terletak di Wan Chai mendapatkan julukannya dari warna biru indah dan menarik perhatian yang diberikan pada proyek renovasi pada tahun 1990-an. Bangunan bergaya khas Lingnan yang dibangun pada tahun 1922 ini memiliki balkon yang lebar dan dahulu digunakan sebagai studio kungfu, sekolah Tionghoa, bahkan klinik gratis.
Hingga saat ini, masih ada penduduk yang tinggal di sana, termasuk beberapa bisnis. The Blue House adalah salah satu dari sekian banyak bangunan berwarna-warni serupa di area ini, termasuk Yellow House dan Orange House. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bangunan warisan ini, Anda dapat mengunjungi House of Stories, sebuah galeri gratis yang penuh dengan barang antik, artefak, dan pameran multimedia.
Image credit: Leung Cho Pan via Canva Pro
Man Mo Temple yang dibangun antara tahun 1847 dan 1862 merupakan bentuk penghormatan yang indah untuk Dewa Literatur (Man) dan Dewa Perang (Mo). Kuil ini merupakan Kuil Man Mo terbesar di Hong Kong dan terkenal dengan gulungan dupa gantung raksasanya. Kompleks kuil ini didekorasi dengan indah dengan ukiran granit, patung keramik, ukiran kayu, dan mural yang merupakan contoh arsitektur vernakular tradisional Tiongkok yang luar biasa. Kuil ini umumnya dikunjungi oleh penduduk setempat yang mencari bantuan atau berkah dari Dewa Literatur untuk pelajar dalam keluarga mereka.
Image credit: Chong Fat | Wikimedia Commons
Sama seperti bangunan bersejarah di Ping Shan Heritage Trail, Sam Tung Uk Village adalah monumen peringatan warisan Hong Kong. Desa yang dibangun oleh klan Chan pada tahun 1786 ini memiliki beberapa rumah dan Chan Family Ancestral Hall, yang menjadi daya tarik utama objek wisata ini.
Image credit: Wpcpey | Wikimedia Commons
Seluruh tempat ini dipugar pada tahun 1987 dan dibuka kembali untuk umum sebagai Sam Tung Uk Museum. Kunjungi desa ini untuk mendapatkan wawasan tentang cara kehidupan pedesaan di Hong Kong berkembang sebelum urbanisasi dimulai. Tempat-tempat menarik di desa ini mencakup kamar tidur utama Sam Tung Uk, yang menampilkan bingkai tempat tidur kayu yang diukir dengan rumit dan lentera yang ditujukan untuk bayi laki-laki yang baru lahir yang digantung di aula leluhur.
Image credit: @ceceliachang
Sering disebut sebagai destinasi paling spektakuler di Hong Kong, Victoria Peak dan Peak Tram yang menyertainya sarat akan sejarah. Jalur ini pertama kali dibuka pada tahun 1888 untuk digunakan oleh gubernur Inggris dan penduduk Peak. Saat ini, trem terus beroperasi setiap hari sebagai salah satu jalur kereta api tertua di dunia yang masih berfungsi. Desain kuno trem ini menambah kesan nostalgia yang menawan selama sepuluh menit pendakian menuju Victoria Peak, yang menawarkan pemandangan indah bukit hijau nan rimbun dan kota di sekitarnya. Gedung-gedung pencakar langit Hong Kong tampak melintas dengan sudut yang menantang gravitasi saat trem naik ke Peak, di ketinggian 1.300 kaki di atas permukaan laut.
Ada tip rahasia! Wisatawan yang menginginkan petualangan yang lebih seru juga dapat mendaki Pok Fu Lam Reservoir untuk mencapai The Peak tanpa naik trem.
Di The Peak, pengunjung dapat menikmati pemandangan kota yang lebih indah di Sky Terrace 428 yang berada di puncak Peak Tower. Selain itu, mereka juga dapat mengunjungi Madame Tussauds Hong Kong untuk melihat replika patung para selebritas dunia.
Image credit: Andrew Milligan | Wikimedia Commons
Sekilas, Desa Nelayan Aberdeen yang tenang dan damai ini tampak seperti dunia yang terpisah dari gemerlap dan kemegahan kota Hong Kong. Namun, Aberdeen mudah diakses melalui MTR South Island Line, dan pengunjung bisa turun di Lei Tung Station. Bersiaplah untuk disambut oleh pemandangan deretan perahu tradisional dan sampan kuno. Beberapa rumah perahu tempat para nelayan tinggal bersama keluarganya juga masih tersebar.
Desa Nelayan Aberdeen adalah tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan matahari terbenam di tepi pantai dan mencicipi hidangan laut paling segar di Hong Kong. Aberdeen Wholesale Fish Market, yang dibangun pada tahun 1950, merupakan pasar ikan grosir terbesar di Hong Kong dan memasok sekitar 70% hidangan laut segar di Hong Kong. Kantin nelayan di pasar ini menyajikan hasil tangkapan segar mulai pukul 4 pagi dan seterusnya, setiap hari.
Salah satu cara terbaik untuk melihat Desa Nelayan Aberdeen adalah dengan naik sampan menyeberangi pelabuhan. Jangan takut, Anda pasti akan menemukan sampan. Para wanita Tanka setempat yang mengoperasikan sampan akan terus menghampiri pengunjung dan menawarkan jasanya, dengan harga umum HKD 80 (yang dapat ditawar hingga HKD 50, jika Anda tahu caranya).
Image credit: seaonweb via Canva Pro
Selain itu, Anda juga dapat berjalan-jalan di sepanjang Aberdeen Promenade dan menemukan Dried Seafood Stalls dan Seafood Market. Fakta menarik; Aberdeen Harbour adalah tempat orang Inggris menginjakkan kaki untuk pertama kalinya saat tiba di Hong Kong karena merupakan pusat perdagangan dupa. Inilah asal mula nama 'Hong Kong', yang jika diterjemahkan berarti 'Pelabuhan Wangi'.
Image credit: Naus Kami Shea Man | Wikimedia Commons
Fringe Club adalah ruang kontemporer untuk pameran seni visual dan produksi teater. Tempat ini berada di dalam bangunan bersejarah yang awalnya merupakan Old Dairy Farm Depot di Hong Kong. Fringe Club berbagi tempat dengan Foreign Correspondent’s Club, yang telah menjadi pendukung besar dunia seni lokal di Hong Kong sejak tahun 1984. Mulai dari pertunjukan musik dan drama hingga pembacaan puisi dan pertunjukan seni, Fringe Club merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati dunia seni di Hong Kong.
Image credit: WiNG | Wikimedia Commons
Terletak di dalam bangunan bergaya era Edward yang menawan, Western Market adalah kompleks perbelanjaan yang menampilkan toko-toko yang menjual karya seni dan kerajinan, serta pedagang kain yang awalnya berdagang di gang-gang tua di Central. Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 1906 dan menampilkan eksterior bata merah dengan lengkungan granit yang indah di pintu masuk utamanya dan dinding susunan bata 'berbalut perban' yang menarik. Bangunan ini merupakan pasar tertua yang masih bertahan di Hong Kong dan juga merupakan rumah bagi berbagai kafe, restoran, dan toko-toko barang antik.
Baca juga: Panduan Tempat Berbelanja dan Bermain Terbaik di Hong Kong
Pemandangan megah Hong Kong pada masa lampau berdampingan dengan masa kini dalam harmoni yang sempurna. Pelabuhan dan kuil-kuil tua berdiri berdampingan dengan gedung pencakar langit, butik, dan banyak lagi. Ada banyak cerita menarik dan seru yang menanti para wisatawan yang menginjakkan kaki di pulau-pulau ini. Anda hanya perlu mengemas tas, terbang ke sini, dan mulailah menjelajah!
Dipersembahkan oleh Hong Kong Tourism Board
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
Wisata kuliner di Malioboro, mengapa tidak? Kamu akan terkejut dengan variatifnya jenis makanan yang ada di jalanan paling ikonik di Jogja ini. Coba yuk!
Mengunjungi desa adat di Indonesia bisa jadi aktivitas wisata unik yang menyenangkan lho. Ini dia daftar 14 desa adat yang bisa kamu jadikan referensi.
17 pantai cantik di Malaysia ini pastinya akan menjadikan liburan impianmu kenyataan! Kamu mau ke yang mana?
Bukan cuma untuk bepergian bareng keluarga, cocok juga untuk liburan bersama sahabat
Wisata yang cocok untuk segala usia dan beragam, mulai dari alam hingga satwa
Tempat jajan di Tangerang memang nggak ada matinya
Siapkan ruang di tasmu untuk menampung oleh-oleh sepulang liburan dari Macau!
Seru untuk semua umur!