Pemerintah Jepang Bersiap Naikkan Biaya Keberangkatan dan Visa Mulai 2026

Bagi kamu yang sudah memasukkan Jepang ke dalam daftar rencana liburan beberapa tahun ke depan, ada satu penyesuaian anggaran yang wajib kamu persiapkan. Pemerintah Jepang baru saja mengumumkan rencana untuk menaikkan sejumlah biaya terkait perjalanan. Kenaikan ini mencakup pajak keberangkatan bandara, tarif visa, hingga pungutan baru untuk sistem penyaringan sebelum masuk negara. Perubahan ini diperkirakan akan mulai diterapkan secara bertahap mulai tahun fiskal 2026 dan tahun-tahun berikutnya.

Baca juga: Panduan Liburan Musim Dingin Di Jepang Untuk First Timer

Meskipun berita ini mungkin sedikit membuat dahi berkerut, para pejabat Jepang menegaskan bahwa revisi biaya ini adalah langkah yang seharusnya sudah dilakukan sejak lama dan bertujuan untuk menyamakan tarif dengan standar internasional.

Alasan di Balik Rencana Ini

Image credit: rabbit75_cav | Canva Pro

Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan biaya administrasi perjalanan termurah di dunia. Oleh karena itu, langkah menaikkan biaya ini dianggap esensial oleh pemerintah agar sektor pariwisata tetap berjalan berkelanjutan. Dana yang diperoleh dari kenaikan tarif ini akan dialokasikan untuk beberapa prioritas utama:

  • Mendongkrak Kualitas Layanan: Memperbaiki dan mempercanggih infrastruktur di bandara dan fasilitas umum.

  • Memperketat Keamanan: Meningkatkan sistem keamanan dan proses penyaringan pengunjung.

  • Pendanaan Sosial: Menariknya, sebagian pendapatan juga direncanakan untuk mendukung program sosial, termasuk memperluas cakupan biaya sekolah menengah atas gratis di Jepang.

Pemerintah Jepang bertindak hati-hati dalam menentukan target kenaikan biaya. Karena menaikkan tarif bagi warga negara sendiri berisiko menimbulkan protes, rencana kenaikan ini diputuskan untuk fokus pada turis asing.

Pajak Keberangkatan, Biaya Visa, dan Sistem Baru

Image credit: Anupong | Canva Pro

Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman saat ini sedang melakukan studi untuk menyelaraskan biaya Jepang dengan negara-negara maju lainnya. Perlu diketahui, biaya visa masuk tunggal Jepang saat ini (sekitar ¥3.000 atau Rp 310.000) merupakan tarif yang belum pernah berubah sejak tahun 1978!

Selain penyesuaian visa, Jepang juga akan memperkenalkan sistem baru yang disebut Japan Electronic System for Travel Authorisation (JESTA), yang ditargetkan mulai berjalan pada tahun fiskal 2028. Sistem ini mengharuskan wisatawan dari negara-negara yang mendapatkan pembebasan visa (seperti Indonesia) untuk menyelesaikan proses screening dan otorisasi secara daring sebelum keberangkatan.

Proses JESTA ini akan dikenakan biaya, dan Jepang diperkirakan akan meniru model biaya yang diterapkan oleh sistem Amerika Serikat, yakni sekitar US$40.

Apakah Belanja Bebas Pajak Juga Terancam Hilang?

Image credit: visualspace | Canva Pro

Di luar urusan visa dan pajak keberangkatan, muncul pula ide dari internal Partai Demokratik Liberal (LDP) untuk menghapuskan skema belanja bebas pajak (tax-free shopping) bagi wisatawan.

Saat ini, turis asing menikmati diskon dari pembebasan pajak konsumsi, yang merupakan daya tarik utama saat berbelanja di distrik-distrik terkenal seperti Ginza atau Shinsaibashi. Namun, rencana penghapusan ini masih diperdebatkan. Beberapa pejabat khawatir bahwa memungut pajak dari sumber yang mudah justru berisiko membuat turis enggan berbelanja dan mengurangi total pengeluaran pariwisata.

Kapan Perubahan Ini Berlaku?

Kabar baiknya, kamu tidak perlu panik. Jika kamu merencanakan perjalanan dalam waktu dekat, tidak ada perubahan yang berlaku segera. Revisi biaya ini masih dalam tahap perencanaan dan baru ditargetkan berlaku efektif mulai tahun fiskal 2026 dan seterusnya.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa biaya perjalanan ke Jepang kemungkinan akan meningkat secara bertahap, terutama bagi kamu yang mengajukan visa atau yang harus melalui sistem JESTA baru.

Baca juga: Kini Kamu Bisa Menginap di Lawson Jepang, Inovasi Seru Untuk Pecinta Road Trip

Pada akhirnya, Jepang tetap menjadi salah satu destinasi paling istimewa di dunia, menawarkan perpaduan tak tertandingi antara tradisi kuno, kemajuan modern, dan keramahan yang memukau. Kenaikan biaya beberapa ribu Yen kemungkinan tidak akan mengurangi daya tariknya, apalagi jika hal itu menjamin layanan yang lebih baik dan pengalaman perjalanan yang lebih mulus di masa depan.

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jeihan

Jeihan Azalea, seseorang yang berambisi mengeksplorasi sudut-sudut dunia secara langsung dengan pena dan kertas di tangan.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru