Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Seringkali, momen-momen berharga dalam perjalananmu tidak bisa terekam maksimal hanya dengan handphone. Apalagi kalau kamu ingin mengabadikan satwa liar dari kejauhan, merekam hiruk pikuk kota yang dinamis, atau mengambil gambar dalam kondisi minim cahaya. Nah, di sinilah kamera travel yang pas menjadi penyelamat!
Baca juga: Travel Photography, 8 Tips Untuk Memaksimalkan Kamera Handphone Kamu
Dengan banyaknya pilihan kamera di pasaran, wajar saja kalau kamu bingung harus pilih yang mana. Apakah kamu butuh kamera yang ukurannya mungil dan praktis? Atau yang kemampuannya selangkah di atas handphone? Atau mungkin kamera yang tahan banting untuk diajak naik gunung dan tidak takut perubahan cuaca mendadak? Untuk membantumu, kami sudah merangkum beberapa rekomendasi kamera travel terbaik di 2025 yang disesuaikan dengan kebutuhan liburanmu.
Image credit: Canon Indonesia | Official Website
Canon R50 ini adalah kamera mirrorless yang ringan, ramah bagi pemula, tapi kualitas gambarnya jauh di atas handphone kebanyakan. Kit ini sudah termasuk lensa zoom standar 18–45mm yang fleksibel, cocok untuk mengambil foto wide-angle maupun potret dari jarak pendek. Lensa ini punya bukaan f/4.5–6.3, lumayan memadai untuk foto di luar ruangan siang hari dan di dalam ruangan dengan pencahayaan yang cukup.
Kamera ini mampu menghasilkan foto tajam 24.2MP dan merekam video 4K tanpa terpotong di 30fps. Fitur autofocus-nya gesit dengan pelacakan wajah dan mata, ada lampu flash bawaan untuk malam hari atau kondisi backlight, ditambah layar sentuh yang bisa diputar. Walaupun tidak dilengkapi in-body image stabilisation (IBIS), stabilisasi digital di mode video dan stabilisasi lensa cukup membantu mengurangi guncangan.
Perlu diketahui:
Ada mic bawaan tapi tidak ada colokan headphone.
Ukurannya ringkas dan ringan (beratnya cuma 375g termasuk baterai).
Paling optimal untuk foto di siang hari atau tempat dengan cahaya yang memadai.
Lensa kurang maksimal di kondisi minim cahaya karena bukaan kecil.
Image credit: Sony Indonesia | Official Website
Dirancang khusus untuk content creator, Sony ZV-E10 ini cocok sekali jika kamu sering merekam diri sendiri atau bikin vlog santai sambil jalan-jalan. Paketnya sudah termasuk lensa zoom 16–50mm (f/3.5–5.6) fleksibel untuk merekam segala jenis kegiatan, mulai dari berjalan kaki hingga merekam makanan. Sensor 24.2MP-nya menghasilkan gambar yang jernih, dan bisa merekam video 4K di 30fps dengan oversampling untuk ketajaman ekstra.
Model ini memang tidak punya stabilisasi pada bodi kamera, tapi lensa sudah dibekali Optical SteadyShot (OIS), dan ada stabilisasi digital untuk video. Fitur autofocus-nya bisa diandalkan, dengan pelacakan subjek yang cepat, dan deteksi mata real-time. Kamera ini juga punya mikrofon tiga kapsul yang responsif lengkap dengan pelindung angin, ditambah layar yang bisa dilipat ke depan agar kamu dapat melihat diri sendiri ketika sedang merekam atau foto.
Perlu diketahui:
Tidak ada electronic viewfinder atau flash bawaan.
Ada colokan audio dan input mic.
Ringan tapi tidak cukup kecil untuk masuk saku celana.
Tidak ada optical zoom pada lensa saat merekam dengan stabilisasi digital.
Sangat bagus untuk video, cukup baik untuk foto, terutama potret.
Image credit: Fujifilm X | Official Website
Fujifilm X-T30 II merupakan pilihan tepat bagi pecinta warna, detail, serta gaya khas Fujifilm. Lebih dari itu, kamera yang satu ini memakai sensor 26.1MP APS-C X-Trans CMOS 4, sama dengan yang ada di beberapa kamera pro Fujifilm, menghasilkan gambar yang tajam dan seperti hasil film, bahkan tanpa banyak editing.
Kamera ini dilengkapi autofocus yang cepat dan akurat, dengan deteksi wajah dan mata. Kemampuan memotretnya hingga 8fps dengan mechanical shutter. Untuk video, ia merekam 4K 30p, dengan rekaman oversampled dari data 6K yang memberikan kejernihan dan ketajaman superior. Ada juga mode Full HD di 120fps untuk efek slow motion yang halus. Lensa yang disertakan adalah zoom XC15–45mm yang ringkas (f/3.5–5.6) dengan stabilisasi gambar optik dan fungsi power zoom.
Walaupun tidak sebaik lensa tetap dalam kondisi minim cahaya, lensa ini sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari, dari foto wide-angle hingga potret. Kamera ini juga punya flash pop-up bawaan, electronic viewfinder yang tajam, dan mode simulasi film khas Fujifilm.
Perlu diketahui:
Sensor 26.1MP APS-C dengan simulasi film khas Fujifilm.
Tidak ada stabilisasi in-body, tapi lensa punya optical IS.
Merekam video 4K (30p) dari oversampling 6K.
Datang dengan lensa power zoom yang kecil dan ringan.
Ada flash bawaan, input mic, tidak ada colokan headphone.
Punya layar sentuh dan dial fisik untuk kontrol manual.
Image credit: Sony Indonesia | Official Website
RX100 VII adalah kamera kompak berperforma tinggi dengan sensor 1 inci 20.1MP dan lensa zoom serbaguna 24–200mm (f/2.8–4.5). Sempurna buat traveler yang menginginkan kualitas prima tanpa perlu repot bawa lensa yang bisa diganti-ganti. Kamera ini menghasilkan gambar tajam, background blur yang menawan, dan autofocus real-time yang langsung mengunci pada wajah dan mata dengan cepat.
Kamera ini juga bisa merekam video 4K, sudah termasuk electronic viewfinder pop-up, dan punya layar yang bisa dilipat ke atas untuk selfie atau vlog. Meski bodinya mungil, Sony RX100 VII punya flash bawaan dan input mikrofon. Tidak ada stabilisasi in-body, tapi stabilisasi optik di lensa dapat membantu menjaga kestabilan rekaman ketika dalam genggaman.
Perlu diketahui:
Kualitas gambar terbaik yang bisa kamu dapatkan dari kamera berukuran saku.
Tidak ada fitur weather sealing (ketahanan cuaca).
Ada colokan audio, tapi tidak ada colokan headphone.
Daya tahan baterai standar—pertimbangkan bawa cadangan.
Cocok untuk perjalanan dengan ritme cepat di mana kepraktisan sangat penting.
Image credit: GoPro | Official Website
GoPro Hero12 Black memang dirancang untuk kamu yang senang menjelajah. Kamera mungil ini bisa merekam video 5.3K hingga 60fps, punya salah satu sistem stabilisasi terbaik (HyperSmooth 6.0), dan sangat tangguh di kondisi ekstrem seperti salju, hujan, bawah air, atau jalur hiking berbatu. Kamera ini tahan air hingga 10 meter tanpa perlu casing tambahan dan bisa dipasang di mana saja, mulai dari helm hingga papan selancar.
GoPro Hero12 Black punya layar depan dan belakang, memudahkanmu merekam diri sendiri. Kamu juga bisa mengambil foto 27MP, dan mendukung fitur HDR untuk video maupun foto. Kualitas audionya juga sudah meningkat dengan fitur peredam angin, meskipun untuk suara yang lebih profesional, ada aksesori external mic mod.
Perlu diketahui:
Tidak ada zoom atau fokus optik—sudut pandangnya ultra-wide.
Kurang ideal untuk cahaya rendah atau penggunaan dalam ruangan.
Sangat kecil dan ringan (154g), muat di saku mana pun.
Terbaik untuk video, tidak dirancang untuk foto profesional.
Sangat tangguh dan fleksibel untuk perjalanan yang melibatkan banyak pergerakan.
Image credit: DJI | Official Website
DJI Osmo Action 4 ini mampu menyaingi GoPro dalam banyak hal dengan performa yang lebih unggul di lingkungan minim cahaya berkat sensor gambar 1/1.3″ yang lebih besar dan lensa aperture f/2.8. Kamera ini dapat merekam video 4K hingga 120fps, punya stabilisasi yang mulus (RockSteady dan HorizonSteady), dan tahan air hingga 18 meter tanpa perlu casing.
Layar sentuh di depan dan belakangnya memudahkan framing dan pengaturan, bahkan saat kamera terpasang. Penangkapan audio solid dengan mikrofon ganda bawaan, dan bisa mendukung mikrofon eksternal via USB-C. Sistem quick-release magnetisnya juga mempercepat saat memasang atau mengganti mount.
Perlu diketahui:
Sedikit lebih berat dari GoPro, tapi tetap bisa masuk saku.
Unggul dalam video cahaya rendah, cukup baik untuk lingkungan yang lebih gelap.
Layar sentuh responsif bahkan saat jari basah.
Terbaik untuk kamu yang mengutamakan video dengan hasil lebih bersih di malam hari.
Baterainya punya performa bagus di cuaca dingin.
Image credit: Olympus Global | Official Website
Olympus E-M10 Mark IV ini punya desain mirip kamera film vintage, tapi dengan fleksibilitas sistem mirrorless modern. Kamera satu ini dilengkapi sensor Micro Four Thirds 20MP dan stabilisasi gambar untuk hasil foto yang lebih tajam. Lensa 14–42mm yang disertakan ringkas dan cocok untuk jarak yang luas hingga potret dengan bukaan variabel f/3.5–5.6.
Kamera ini punya layar yang bisa dilipat ke bawah, flash bawaan, dan autofocus cepat dengan deteksi wajah dan mata. Meskipun tidak merekam 4K pada frame rate tinggi, kamera ini bisa merekam video 4K30, Selain itu, Olympus OM-D E-M10 Mark IV juga dilengkapi Wi-Fi serta Bluetooth untuk berbagi foto dengan mudah.
Perlu diketahui:
Salah satu kamera mirrorless teringan (380g dengan baterai).
Cocok dengan berbagai pilihan lensa kecil dan ramah kantong.
Stabilisasi membuatnya mudah memotret tanpa tripod.
Kurang ideal untuk lingkungan yang sangat gelap tanpa upgrade lensa.
Pilihan solid untuk fotografer yang mengutamakan estetika dan portabilitas.
Image credit: Insta360 Indonesia | Official Website
Jika kamu ingin mengabadikan setiap sudut petualangan tanpa terlewat satu pun, Insta360 X4 adalah pilihan yang revolusioner. Kamera ini merekam video 360 derajat dalam resolusi 8K yang super detail. Fitur Invisible Selfie Stick membuat tongkat kamera tidak terlihat di hasil akhir, seolah kamu punya drone pribadi atau kamera melayang.
Stabilisasi FlowState-nya luar biasa mulus, bahkan di medan paling bergelombang sekalipun. X4 juga tahan air hingga 10 meter dan punya fitur removable lens guards untuk perlindungan ekstra. Kamera mungil ini sempurna untuk merekam aktivitas ekstrem, vlog perjalanan imersif, atau sekadar menangkap semua momen secara keseluruhan.
Perlu diketahui:
Video 360 derajat 8K yang bisa di-reframing.
Punya fitur Invisible Selfie Stick.
Stabilisasi sangat canggih.
Kurang ideal untuk mengambil foto still dengan kualitas setinggi kamera tradisional.
Sangat cocok untuk kamu yang ingin hasil rekaman yang lebih menyeluruh.
Baca juga: Panduan Tipe Colokan Listrik Untuk Liburan di Luar Negeri
Memang sulit menemukan kamera yang cocok untuk semua jenis perjalanan. Kamera yang kamu butuhkan bergantung pada gaya perjalananmu. Tentu orang yang liburan untuk berburu foto alam liar akan berbeda kebutuhannya dengan orang yang liburan untuk membuat vlog.
Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk membeli, coba pikirkan di mana kamu akan sering menggunakan kamera—di dalam ruangan atau di luar, untuk foto atau video, bepergian sendiri atau bersama teman. Kamera travel terbaik bukan melulu soal spesifikasi paling canggih, tapi yang paling pas dengan gaya, rencana perjalanan, dan pastinya nyaman di tanganmu.
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Tanpa delapan barang ini, kamu mungkin tak akan selamat saat liburan saat heatwave.
Pernah mengunjungi (setidaknya) satu dari sepuluh air terjun di Bali yang indah, memesona dan Instagrammable ini?
Agar tidak mengeluarkan biaya, penumpang AirAsia diharapkan tidak melakukan check in di counter yang ada di bandara dan melakukannya secara online.
Dengan membeli AirAsia Unlimited Pass sebesar 1,5 juta rupiah, traveler bisa terbang domestik berkali-kali hingga Mei 2021. Tertarik mendapatkannya?
nikmati keindahan bunga sakura di negeri kanguru
yuk ikut keliling Singapura Gratis!!
Bila Bali sudah terlalu penuh dengan turis, saatnya melirik Lombok untuk libur panjangmu
Beberapa negara memiliki jenis yang berbeda dengan Indonesia.
Pilihan soal rasa dan harga ada di tangan kamu!