Sempat mempermudah aturan dan persyaratan untuk masuk ke wilayahnya, sekaligus mengusung rencana membuka perbatasan lebih lebar pada 1 Januari 2022 mendatang, pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperketat syarat masuk bagi traveler asing.
Perubahan aturan dan syarat masuk tersebut dilakukan pemerintah Malaysia untuk menghambat masuk dan penyebaran kasus positif Covid-19 varian Omicron di wilayah negara mereka.
Adapun pengetatan syarat masuk dilakukan pada skema perjalanan menggunakan Vaccinated Travel Lane, baik melalui jalur darat atau udara. Selain itu, pengetatan tersebut juga berlaku di skema perjalanan Langkawi International Travel Bubble (LITB) dan One Stop Center (OSC) untuk traveler bisnis jangka pendek.
Dalam aturan yang baru, traveler yang masuk harus menjalani tes Covid-19 tambahan selama enam hari sejak tiba di Malaysia, baik menggunakan metode tes RT PCR untuk yang datang menggunakan moda transportasi udara, dan tes RTK-Ag untuk yang datang dari darat.
Karantina juga harus dijalani traveler yang masuk ke Malaysia. Selain itu, pada hari kedua, keempat dan keenam sejak kedatangan, traveler harus menjalani tes RTK-Ag secara mandiri dan menjalani tes yang sama pada hari ketiga dan kelima secara profesional.
Syarat lain yang harus dipenuhi adalah telah menjalani vaksinasi Covid-19 secara lengkap dan menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 dengan metode RT-PCR dengan tes dilakukan maksimal 48 jam sebelum keberangkatan.
Semua hasil tes di atas wajib dilaporkan melalui aplikasi pelacakan MySejahtera, yang harus selalu aktif selama berada di Malaysia.
Baca juga:Malaysia Berencana Buka Perbatasan Untuk Wisata Pada Desember 2021
Sebelum merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah Malaysia memutuskan mengendurkan aturan dan syarat masuk ke wilayahnya, mulai dari memperpendek masa karantina bagi traveler yang sudah divaksin, hingga pembukaan perbatasan untuk traveler internasional yang lebih luas sebelum akhir tahun.
