Olimpiade selalu menjadi banyak hal yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang dari seluruh dunia. Bagaimana tidak, pesta olahraga terbesar yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali ini menjadi acara berkumpulnya atlet-atlet di seluruh dunia. Menariknya euforia Olimpiade ini juga dirasakan oleh orang dari seluruh dunia untuk mendukung atlet-atlet dari negara agar bisa mendapatkan medali. Berbagai fakta unik dan momen mengharukan juga selalu terjadi di setiap Olimpiade, tak terkecuali Olimpiade Tokyo 2020.
Di pertengahan tahun 2021 ini Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya berjalan lancar setelah mengalami penundaan selama setahun lamanya akibat pandemi. Di tengah banyaknya berita yang kurang enak selama pandemi, Olimpiade tahun ini justru membuat kita merasakan bahagia, bangga, hingga haru atas yang terjadi pada atlet-atlet baik dari Indonesia maupun negara lain.
Berikut kumpulan fakta unik dan momen tak terduga hingga mengharukan yang terjadi selama Olimpiade Tokyo 2020 yang mungkin belum kamu ketahui.
1. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pecahkan rekor ganda putri bulu tangkis Indonesia
Sejarah baru ganda putri bulu tangkis akhirnya terukir manis. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade, ganda putri Indonesia berhasil lolos ke babak semifinal bahkan mendapatkan emas pertama.
Kerja keras Greysia Polii dan Apriyani Rahayu terbayar indah dengan memenangkan laga final dari pemain China, Chen Qingchen dan Jia Yifa dengan dua set langsung.
Perjalanan panjang harus mereka hadapi untuk mencapai titik ini. Greysia Polii pemain senior berusia 37 tahun ini sudah lama berkarir sebagai pebulu tangkis profesional dan bermimpi untuk menjadi pemenang di Olimpiade. Hal ini ia tuliskan dalam sebuah papan yang ditampilkan dari video musik Agnes Monica, penyanyi sekaligus sahabat Greysia Polii.
Tak kalah menginspirasi, perjuangan Apriyani Rahayu juga sangat inspiratif. Hidup dari keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan dan raket kayu buatan ayahnya tidak membuat ia menyerah dalam mewujudkan mimpinya. Ia bahkan juga hanya membawa uang 200 ribu dan raket saat masuk pelatnas. Benar-benar perjuangan keduanya yang begitu inspiratif.
2. Atlet loncat indah kedapatan sibuk merajut
Seorang atlet loncat indah dari Inggris bernama Tom Daley kedapatan sibuk merajut di bangku penonton selama pertandingan final springboard kategori 3 meter hingga mampu menarik perhatian warganet. Menurutnya merajut dapat membantunya selama berkompetisi hingga ia berhasil meraih medali emas bersama rekannya Matty Lee. Bahkan ia juga membagikan hasil rajutannya di media sosialnya.
3. Sahabat sekaligus rival rela berbagi emas
Jika dalam sebuah pertandingan juara satu hanya untuk satu orang atau satu regu saja, maka kejadian langka ini terjadi di Olimpiade Tokyo 2020. Dua atlet lompat tinggi putar bernama Gianmarco Tamberi dari Italia dan Mutaz Essa Barshim dari Qatar yang merupakan rival sekaligus sahabat di luar lapangan ini memutuskan untuk berbagi emas.
Hal ini terjadi karena keduanya berhasil mencatat ketinggian yang sama pada lompatan terakhir. Lalu panitia menanyakan apakah Mutaz Essa Barshim akan mencoba lompatan lebih tinggi untuk menentukan juara satu, namun ia memilih untuk berbagi emas dan berbagi podium dengan sahabatnya. Dengan hasil ini maka pada cabang ini terdapat 2 emas dan 1 perunggu.
4. Filipina berhasil mendapatkan medali emas pertama sepanjang sejarah Olimpiade
Hidilyn Diaz, astlet angkat besi 55kg putri berhasil meraih emas untuk Filipina yang tidak hanya menjadi emas pertama di Olimpiade Tokyo 2020 saja tapi juga sepanjang sejarah Olimpiade. Hal ini menjadi momen bersejarah dan paling mengharukan sekaligus bagi Filipina.
Berkat prestasinya, Hidilyn Diaz berhasil mendapatkan bonus dan hadiah yang tidak hanya dari pemerintah tapi juga dari berbagai restoran di Filipina. Bertabur hadiah seperti makan gratis seumur hidup hingga penerbangan gratis dari maskapai Air Asia dapat nikmati sebagai tanda terima kasih atas kerja kerasnya dalam mengharumkan negara.
5. Atlet skatebord berusia 13 tahun jadi peraih emas termuda di Olimpiade Tokyo 2020
Sejarah lainnya juga berhasil diciptakan oleh atlet perempuan asal Jepang bernama Nishiya Momiji. Dengan usia yang masih sangat muda 13 tahun, ia berhasil meraih medali emas pertama skateboard nomor women’s street di Olimpiade Tokyo 2020. Sebelum Olimpiade, di tahun yang sama pula ia juga berhasil mengukir prestasi dengan posisi runner up dalam kejuaraan dunia skateboard di Roma, Italia.
6. Dua pelari jatuh dan berjalan bersama menuju garis finish
Tak kalah mengharukan, saat babak semifinal lari 800m putar terjadi insiden tak teduga dimana dua pelari tersandung dan terjatuh hingga keduanya memutuskan untuk berjalan menuju garis finish bersama. Kedua atlet tersebut bernama Isaiah Jewett pelari dari Amerika Serikat dan Nijel Amos dari Botswana. Insiden ini dibagikan oleh Isaiah Jawett melalui Instagramnya dan terlihat pula bahwa keduan berjalan bersama membantu rekannya.
7. Wasit asal Indonesia pimpin laga final bulutangkis tunggal putri
Wahyana, pria Indonesia ini menarik perhatian warganet karena memimpin laga final bulu tangkis tunggal putri antara Chen Yu Fei dari Cina dengan Tai Tzu Ting dari Taiwan di Olimpiade Tokyo 2020.
Diketahui bahwa Wahyana merupakan lulusan Fakultas Olahraga IKIP (sekarang UNY). Menariknya selain berprofesi sebagai wasit, ia juga bekerja sebagai guru olahraga di SMP N 4 Patuk. Profesi wasit ia lakukan sejak 1998 dan kini berhasil menjadi satu-satunya wasit dari Indonesia dalam pertandingan bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020.
8. Tempat tidur di asrama atlet terbuat dari kardus dengan kekuatan tinggi
Perlu diakui bahwa Jepang memang sangat kreatif dalam menciptakan sesuatu. Saat awal Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung, banyak atlet yang membagikan video dan foto tempat tidur yang terbuat dari kardus. Para atlet juga menguji kekuatan dari tempat tidur tersebut dan memang terbukti kuat. Alasannya dibuatnya tempat tidur dari kardus adalah untuk mencegah terjadinya seks bebas antar atlet selama Olimpiade berlangsung. Selain itu hal ini dilakukan juga untuk meminimalkan penyebaran virus COVID-19.
9. Medali Olimpiade terbuat dari sampah elektonik
Selain kardus yang disulap menjadi tempat tidur, Olimpiade Tokyo 2020 ini juga memanfaatkan sampah dan limbah. Siapa sangka jika medali emas, perak, dan perunggu di Olimpiade kali ini terbuat dari sampah elektronik. Sampah-sampah tersebut terdiri dari handphone dan laptop bekas yang dikumpulkan dari warga Jepang sebelum Olimpiade berlangsung. Kurang lebih 78.000 ton sampah berhasil terkumpul dan kini telah disulap menjadi medali dengan desain keren.
10. Sepeda BMX buatan Indonesia digunakan atlet Prancis dan Latvia
Produk buatan Indonesia akhirnya mendunia. Diketahui dua atlet perempuan sepeda BMX bernama Axelle Etienne dari Prancis dan Vineta Petersone dari Latvia menggunakan sepeda Thrill buatan PT Indonesia Bike Works. Perusahaan produksi sepeda BMX berkualitas tinggi tersebut berada di kota Gresik, Jawa Timur. Kedua atlet tersebut bahkan memamerkan foto dengan sepeda tersebut di Instagram masing-masing. Sangat berharap semoga Olimpiade mendatang perwakilan Indonesia dapat ikut berlaga di cabang ini dengan sepeda buatan dalam negeri.
11. Kimono bermotif dari setiap negara
Fakta unik terakhir yang terjadi di Olimpiade Tokyo 2020 yaitu sebuah organisasi bernama Image Oneworld meluncurkan kimono yang merupakan pakaian traidisional Jepang namun dibuat dengan motif budaya, sejarah, dan keindahan arsitektur setiap negara. Proyek ini sudah dibuat sejak tahun 2017 dan kini telah tersedia lebih dari 200 kimono dari berbagai negara.
Untuk kimono Indonesia menampilkan keindahan batik, wayang, dan pulau-pulau di Indonesia. Kimono ini juga berwarna merah dan putih selaras dengan bendera Indonesia. Bahkan kimono ini merupakan kolaborasi dari kota Pekalongan, Jawa Tengah dengan Kyoto, Jepang.
Baca juga: Banjir Bonus Dan Hadiah Untuk Greysia Polii Dan Apriyani Rahayu, Apa Saja?
Masih banyak lagi fakta unik dan momen mengharukan yang terjadi selama Olimpiade Tokyo 2020. Namun segala air mata baik kesedihan maupun kebahagiaan, kami akan terus mendukung para atlet dan sangat berterima kasih karena telah berjuang mengharumkan nama bangsa.
