Itinerary 4H3M Tokyo: Tempat Wajib Kunjung dan Makan

Artikel ini diterjemahkan dari versi bahasa Inggris ini. Read the English version here.

Kota metropolitan berpopulasi tertinggi di dunia, Tokyo adalah destinasi unik campuran dari budaya komersil moderen dengan adat Jepang kuno. Dengan lampu terangnya dan aliran tiada henti orang yang keluar-masuk kota, Tokyo bisa membuat pengunjung pertamanya sedikit kewalahan.

Simak itinerary 4H3M Tokyo ini untuk memastikan kamu melihat dan mendapat semua yang bisa ditawarkan kota global ini.

Baca juga: Tips berlibur hemat di Jepang yang tidak diketahui banyak turis

Hari Pertama – Melihat Pemandangan Keren dan Mempelajari Adat Tradisional Jepang

Image credit: Wikimedia Commons

1. Melihat pemandangan keren dari atas Tokyo Metropolitan Government Building

Gedung dengan ketinggian 243 meter ini memiliki dua tower dimana setiap towernya memiliki tempat observatori di lantai 45. Observatori ini terkenal untuk pemandangan panoramanya yang membolehkan kamu melihat tempat-tempat ikonik Jepang seperti Tokyo SkytreeTokyo TowerGunung Fuji dan Meiji Shrine. Poin terbaiknya? Tempat ini gratis!

Tips: Observatori Selatan buka dari pukul 9.30 pagi hingga 5.30 sore sedangkan Observatori Utara buka dari pukul 9.30 pagi hingga 11 malam. Kalau kamu ingin mengunjungi tempat ini di malam hari, kamu bisa mengunjungi gedung utaranya untuk menikmati pemandangan malam indah Tokyo.

2. Jalan-jalan santai di Meiji Jingu (Kuil Meiji)

Meiji Jingu adalah kuil yang didedikasikan untuk Raja Meiji (Raja pertama Jepang moderen) dan istrinya, Ratu Shoken.

Shinto merupakan agama kepercayaan suku asli orang Jepang. Agama ini sudah ada sejak Jepang pertama kali ditemukan dan masih menjadi salah satu agama utama di Jepang bersama dengan agama Buddha.

Pengunjung kuil ini bisa mengikuti berbagai aktivitas agama Shinto seperti memberikan persembahan di gedung utamanya, membeli berbagai jimat dan menulis harapan dan doa-doamu di sebuah ema (papan kayu yang nantinya ditinggal di kuil untuk berkat).

Tip: Kalau masih pagi dan kamu memiliki waktu ekstra, jalan saja ke Harajuku, yang berada di sebelah Meiji Jingu. Simbol daerah Harajuku, Takeshita Dori (Jalan Takeshita) adalah tempat lahir berbagai fashion trend Jepang. Jalanan sepanjang 400 meter ini dipenuhi dengan toko-toko kecil, kafe, butik dan tempat makan. Jangan lupa juga mencoba crepes terkenal harajuku, Marion Crepes

3. Minum cocktail di puncak dunia

Penggemar film hit Lost in Translation bisa mencoba untuk merekreasi momen ajaib film di New York Bar yang berada di lantai 52 gedung Park Hyatt Tokyo. Selain mendapatkan pemandangan keren kota Tokyo, bar ini juga mendapatkan gelar sebagai salah satu penyaji cocktail terbaik di Tokyo.

Tips: Datanglah sebelum matahari terbit dan pulang sebelum pukul 8 malam untuk menghindari biaya masuk yang mahal dan hanya bayar untuk minumanmu saja! 

Hari Kedua– Pusat Kota Tokyo: Semua Tentang Shibuya

1. Menyebrangi penyebrangan jalan teramai dunia, Shibuya Crossing

Penyebrangan jalan ini merupakan penyebrangan jalan teramai dunia karena semua lampu lalu lintasnya menjadi merah secara bersamaan. Semua orang dari berbagai arah kemudian memenuhi jalanan untuk mencapai destinasi mereka masing-masing.

2. Mengagumi berbagai macam pemandangan dan suara di Shibuya

Kalau kamu pecinta shopping, kamu bisa dengan mudah menghabiskan satu hari penuh di Shibuya dan masih mengeluh karena tidak cukup waktu. Sehubungan dengan banyaknya tempat shopping asik yang bisa kamu kunjungi disini, kami akan membantumu dengan memberikan tiga tempat paling top yang tidak boleh kamu lewatkan.

Pertama, kunjungi Shibuya 109. Mall ini didedikasikan untuk pengunjung wanita jadi kalau kamu merupakan seorang pria dan ingin belanja, pergi saja ke 109 Men’s yang berada di dekat Shibuya 109.

Setelah itu, kunjungi Tokyu Hands yang memiliki 8 lantai di Shibuya. Kalau kamu penggemar kerajinan tangan dan DIY, tempat ini pastinya menjadi cinta pada pandangan pertamamu. Tokyu Hands merupakan toko DIY yang mejual… semuanya. Mulai dari pernak-pernik seputar travelling hingga alat berkebun, alat tulis,dekor interior dan perlengkapan seni, kamu tidak tahu apa saja yang akan kamu beli disini.

Kalau kamu pecinta musik, coba saja kunjungi Tower Records. Toko yang menggunakan 9 lantai ini menjual CD original, buku dan merchandise asli berbagai artis.

Tips: Kalau kamu capai, istirahat di toko kopi Tower Records di lantai dua sembari menikmati pemandangan jalanan Shibuya.

Baca juga: 8 Fashion and Retail Spots in Tokyo Every Shopaholic Must Visit

3. Main Pachinko

Image credit: Wikimedia

Pachinko adalah permainan ketangkasan ala Jepang yang bisa kamu temukan di semua arkade Pachiko di seluruh negara. Setiap tahun, orang-orang Jepang menghabiskan sekitar 300 milyar USD untuk Pachinko. Untuk perbandingan, jumlah ini hampir dua kali lipat GDP negara Selandia Baru lo!

Penasarankan kenapa orang Jepang begitu terobsesi dengan game ini?

Coba saja mainkan sendiri di salah satu arkade Pachinko terbesar di Shibuya, Pachinko Maruhan. Game ini sangat simpel dan menyerupai permainan pinball.

Hari Ketiga – Yang Lama Bertemu Dengan yang Baru

1. Bangun saat subuh untuk menyaksikan lelang ikan tuna di Pasar Tsujiki

Sebagai salah satu pasar ikan tertua di dunia, tentunya kunjungan ke Tokyo tidak lengkap kalau tidak ke Tsukiji Fish Market. Salah satu aktivitas paling terkenal yang harus kamu coba adalah untuk menyaksikan secara langsung lelang ikan tuna yang berlangsung pada subuh hari.

Pasar ini biasanya tutup setiap hari Minggu dan Rabu beserta pada hari libur nasional jadi lelang ikan tidak akan berlangsung di hari-hari ini. Untuk menyaksikan lelang, kamu memerlukan tiket khusus yang bisa kamu dapatkan dengan mendaftarkan diri ke Pusat Informasi Ikan dekat jembatan Kachidoki.

Daftarkan dirimu sepagi mungkin sebelum pukul lima pagi karena setiap harinya hanya terdapat 120 tiket. Ada banyak orang yang mulai mengantri sejak pukul 2 pagi setiap harinya.

 

Tip: Kereta di Tokyo tidak berjalan 24 jam jadi sebaiknya kamu menghabiskan malammu di sekitar pasar Tsukiji kalau kamu ingin melihat lelangnya. Kamu bisa tidur sebentar di kafe komik Com Com Manga Café yang berada sekitar 10 menit dari pasar. Kalau kamu tidak ingin tidur, kamu bisa mengisi perutmu dengan sushi lezat di Sushizanmai di sebelah pasar yang buka 24 jam. 

Jangan lupa menggunakan pakaian dan sepatu yang nyaman dan siap-siap untuk menjadi bau atau sedikit basah. Perhatikan juga jalanannya yang sibuk dan ramai dengan lalu lalang aneka troli. Bawa juga jaket hangat karena tempat lelang biasanya bersuhu dingin.

Setelah melihat lelang, kamu bisa menghadiahi dirimu dengan sushi enak untuk sarapan di Sushi Dai atau Daiwa-Zushi yang dua-duanya luar biasa enak.

2. Jalan-jalan ke Asakusa, pusat kota shitamachi Tokyo (yang berarti “kota rendah”)

Daerah Asakusa bisa dengan mudah dieksplorasi dengan kaki dan seringkali dipuji sebagai tempat dimana nuansa kota tua Tokyo berada. Atraksi utama di Asakusa pastinya Sensoji Temple, kuil Budha tertua di Tokyo yang dibangun diabad ketujuh. Jangan lupa juga untuk mengagumi keindahan Asakusa Shrine dan Kanminarimon saat sedang jalan ke Sensoji.

Kamu juga bisa jalan melalui Jalan Nakamise, jalanan belanja yang lebih dari 200 meter dari Kanminarimon hingga pintu kedua Sensoji, Hozomon. Di jalanan ini kamu akan menemukan berbagai sovenir unik ala Jepang seperti sumpit Jepang, geta (sandal Jepang), sisir kayu dan Maneki Neko (kucing keberuntungan).

Tip: Kapan terakhir kalinya kamu menulis di kartu pos? Beli beberapa kartu pos di Asakusa yang menggambarkan daerah ini di jaman Edo, dari antara tahun 1603 hingga 1868, untuk teman-temanmu!

Hari Keempat: Hari untuk Beristirahat ala Orang Jepang di Onsen dan Gedung Pertunjukan

1. Menikmati pertunjukan Kabuki, salah satu warisan adat UNESCO

Kabuki adalah seni tradisional Jepang yang sudah ada sejak jaman Edo. Pertunjukan ini menggunakan berbagai kostum detil lengkap dengan make-up yang mencolok. Tidak lupa juga poin unik Kabuki: gaya akting yang lebay!

Meskipun pertunjukannya diadakan dalam bahasa tradisional Jepang, tidak perlu kuatir karena tersedia headset translasi Bahasa Inggris yang bisa kamu sewa saat membeli tiketmu. Kamu bisa memeriksa detil jam pertunjukan di situs ini sebelum pergi.

Tip: Satu pertunjukan Kabuki berlangsung sekitar empat hingga lima jam yang bisa menjadi sangat lama untuk kebanyakan orang. Karena pertunjukan dipotong-potong menjadi beberapa adegan, kamu juga bisa memilih untuk menonton hanya satu adegan (satu adegan memerlukan waktu sekitar 45 hingga 60 menit) untuk pengalamannya saja. Tiket berkisar sekitar 2,000 JPY (242,000 IDR)

2. Santai-santai di Taman Onsen terbesar Jepang – Oedo Onsen Monogatari

Image credit: Hector Martin

Tempat mana lagi yang lebih baik untuk mengakhiri liburan kamu selain untuk mengunjungi permandian air panas alias onsen di ibu kota?

Oedo Onsen Monogatari adalah salah satu onsen yang paling terkenal di Tokyo. Dijuluki sebagai taman rekreasi onsen, Oedo Onsen Monogatari tidak hanya memiliki banyak kolam permandian air panas tetapi juga banyak opsi hiburan mulai dari ramalan, game karnival, tempat makan, shopping dan juga tempat menginap. Dekorasinya pun ala jaman kuno Edo!

Kolam permandian disini tersedia dalam berbagai ukuran dan suhu. Mulai dari yang indoor hingga outdoor, dari yang mengandung sodium hingga yang memiliki mesin jaccuzi, semuanya cocok untuk melepas penat yang kamu rasakan setelah jalan-jalan di Tokyo.

Tip: Orang bertato tidak akan diperbolehkan masuk. Tiket masuk sekitar 2,500 JPY (~300,000 IDR). 

Itu dia itinerary 4H3M kami untuk Tokyo! Tokyo memiliki banyak sekali yang bisa kamu lihat dan coba dan sangat susah untuk memasukkan semuanya ke dalam itinerary 4H3M Tokyo ini. Kalau kamu memiliki beberapa hari ekstra, kamu bisa mengunjungi Taman Nasional Shinjuku Gyoen dan daerah Akihabara.

Selamat jalan-jalan di Tokyo!

 

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Jennifer Noviana

Sebagai penggemar traveling dan fotografi, Jennifer adalah seorang yang selalu memikirkan destinasi liburan berikutnya di waktu senggangnya. Jennifer pernah berdomisili di 4 negara berbeda: Indonesia, Singapura, Amerika Serikat dan Korea Selatan. Walaupun berwarga negara Indonesia, Jennifer juga menyukai semua hal berhubungan dengan Korea. Bahkan kadang orang Korea mengira dia orang Korea juga! Baca pengalaman pribadinya di Korea di <a href="https://www.jenwanderstories.com/">Jen's Wanderstories</a>.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru