Ini Dia Negara Di Asia Tenggara Yang Sudah Menerima Traveler Asing

Pandemi Covid-19 sudah berjalan lebih dari setahun. Sejak saat itu, dunia pariwisata di berbagai negara di belahan bumi pun bak mati suri. Hampir semua negara memutuskan untuk menutup pintu perbatasan mereka dan menolak datangnya traveler asing. Situasi yang sama juga terjadi di Asia Tenggara, di mana hampir semua negara tidak lagi dibuka pintu perbatasannya dan tidak menerima traveler asing.

Namun, hingga April 2021, sudah ada sejumlah negara di Asia Tenggara yang pintu perbatasannya dibuka kembali dan menerima masuknya traveler dan wisatawan, atau masih dalam tahap persiapan untuk membuka kembali sektor pariwisatanya. Untuk memberikan seperti apa gambaran situasi yang terjadi di Asia Tenggara terkait kemungkinan dunia pariwisata dibuka kembali, kami berusaha menjawab sejumlah pertanyaan di bawah ini:

  • Negara mana di Asia Tenggara yang sudah dibuka pintu periwisatanya di 2021?
  • Seperti apa aturan seputar Covid-19 di negara yang Asia Tenggara?
  • Seperti apa penanganan setiap negara menghadapi situasi Covid-19?
  • Siapa yang bisa melakukan perjalanan ke Asia Tenggara sekarang?
  • Seperti apa gambaran masa depan pariwisata di Asia Tenggara?

Artikel ini merupakan gambaran secara umum situasi Covid-19 di Asia Tenggara. Karena alasan tersebut, kami sangat menyarankan kamu untuk meliihat langsung situs resmi dinas pariwisata dan kesehatan masing-masing negara di Asia Tenggara sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan.

Gambaran umum Asia Tenggara membuka kembali pariwisatanya

Image credit: Sumit Chinchane

Negara mana di Asia Tenggara yang membuka kembali pintu pariwisatanya dan menerima masuknya traveler asing saat ini? Hingga April 2021, Singapura dan Thailand menjadi negara yang bersiap untuk membuka kembali pintu pariwisatanya. Kedua negara sudah menyiapkan formulir sertifikasi vaksin yang membolehkan traveler yang sudah divaksin untuk memastikan imunitasnya dan bisa melakukan perjalanan dengan aturan yang lebih mudah.

Singapura baru-baru ini sudah membuka diri untuk turis yang memenuhi syarat untuk Air Travel Pass (ATP), dan mempertimbangkan membuka travel bubble dengan Hong Kong. Sementara Thailand mengumumkan rencana membuka pintu perbatasan dan pariwisata mereka dalam tiga tahap, dengan Phuket menjadi destinasi wisata pertama yang akan menyambut turis asing mulai 1 Juli 2021.

Kamboja dan Laos sejauh ini masih menangguhkan visa turis dan VOA elektronik mereka. Sementara Vietnam, Malaysia, Indonesia dan Filipina masih tertutup untuk wisatawan internasional, tapi mengizinkan traveler dengan izin perjalanan diplomatik atau bisnis untuk masuk ke wilayahnya.

Adapun Myanmar, Brunei dan Timor Leste tetap tertutup untuk traveler asing hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Singapura

Negara Asia Tenggara Menerima Traveler

Singapura sudah mengizinkan traveler internasional, yang negaranya memiliki kesepakatan khusus, untuk masuk. Traveler jangka pendek dari Austria, Selandia Baru, Cina Daratan, Brunei Darussalam dan Taiwan bisa masuk dengan memiliki Air Travel Pass. Pebisnis dari negara tersebut, termasuk Jepang dan Indonesia, juga bisa melakukan perjalanan ke Singapura dengan menggunakan Reciprocal Green Lane (RGL). Lihat syarat masuknya di sini.

Semua traveler yang masuk ke Singapura melalui skema ATP dan RGL wajib memiliki asuransi perjalanan Covid-19 dengan minimum nilai mencapai 30,000 USD untuk perawatan medis. Semua orang yang melakukan perjalanan ke Singapura juga harus melakukan tes swab Covid-19 maksimal 72 jam sebelum perjalanan dan menjalani tes rapid Covid-19 saat tiba di Singapura.

Masuk Ke Singapura Wajib Punya Travel Pass IATA Mulai 1 Mei 2021

Mulai 1 Mei 2021, traveler yang bepergian ke Singapura akan wajib menggunakan Travel Pass IATA untuk menunjukkan hasil tes PCR Covid-19 pra-keberangkatan mereka pada saat check-in dengan maskapai penerbangan mereka, serta pada saat kedatangan di pos pemeriksaan imigrasi di Bandara Internasional Changi.

Travel Pass IATA akan membolehkan traveler menyimpan dan mengatur sertifikat kesehatan mereka, termasuk didalamnya sertifikat vaksin dan hasil tes PCR dari laboratorium yang terakreditasi. Travel Pass IATA memiliki QR Code yang bisa dipindai oleh otoritas kesehatan dan perbatasan Singapura di titik pemeriksaan imigrasi di bandara Changi.

Sebelum melakukan pembelian tiket penerbangan ke Singapura, traveler yang ingin menggunakan Travel Pass IATA untuk memastikan apakah maskapai yang digunakan memenuhi syarat perjalanan.

Untuk informasi perjalanan terbaru dan pengumuman mengenai situasi Covid-19 di Singapura, kamu bisa mengunjungi situs resmi Menteri Kesehatan Singapura dan Pemerintah Singapura.

Thailand

Thailand terbuka untuk wisatawan mulai 1 April 2021. Pemerintah Kerajaan Thailand telah memangkas masa karantina menjadi tujuh hari untuk turis yang telah divaksin, dan sepuluh hari untuk traveler dari negara yang dilaporkan tidak memiliki varian virus SAR-CoV-2 yang baru. Saat ini, ada 11 grup traveler yang saat ini diizinkan untuk masuk Thailand. Kamu bisa membaca lebih banyak mengenai kategori traveler yang diizinkan masuk di sini.

Pada 3 April 2021, Otoritas Pariwisata Thailand mengumumkan tiga tahap pembukaan enam destinasi wisata terpopuler di Thailand, yaitu Phuket, Krabi, Phang Nga, Surat Thani (Koh Samui), Chon Buri (Pattaya) dan Chiang Mai, untuk traveler yang sudah divaksin.

Image credit: Nehal Patel

Melalui tiga tahapan ini, Phuket akan menjadi destinasi wisata pertama yang akan dibuka untuk traveler yang sudah divaksin tanpa harus melakukan karantina mulai 1 Juli 2021.

Daftar vaksin Covid-19 yang diterima oleh Pemerintah Thailand

Mulai 31 Maret 2021, Thailand sudah menyetujui delapan vaksin Covid-19 yang bisa dipilih traveler internasional untuk bisa mengurangi atau bahkan meniadakan masa karantina. Vaksin Covid-19 tersebut antara lain:

  • ARS-CoV-2 Vaccine (CoronaVac) oleh Sinovac (dua dosis vaksin)
  • AZD1222 oleh AstraZeneca/Oxford (dua dosis vaksin)
  • AZD1222 oleh SK BIOSCIENCE – AstraZeneca/Oxford (dua dosis vaksin)
  • BNT162b2/CORMIRNATY – Tozinameran (INN) oleh Pfizer/BioNTech (dua dosis vaksin)
  • Covishield (ChAdOx1_nCoV19) oleh Serum Institute of India (dua dosis vaksin)
    Ad26.COV2.S oleh Janssen Pharmaceutical Companies of Johnson & Johnson (satu dosis vaksin)
  • mRNA-1273 by Moderna (dua dosis vaksin)

Wisatawan asing yang masuk ke Thailand harus menerima suntikan vaksin tidak kurang dari 14 hari sebelum keberangkatan untuk bisa memenuhi persyaratan masa karantina tujuh hari. Kebijakan ini berlaku untuk pengunjung yang datang dari negara tanpa mutasi virus Covid-19 seperti yang diumumkan Kementerian Kesehatan Publik.

Wisatawan juga harus bisa menunjukkan salinan sertifikat kesehatan di terminal kedatangan internasional. Jika tidak, mereka akan menjalani masa karantina tak kurang dari sepuluh hari.

Dokumen yang dibutuhkan untuk traveler asing

Di bawah ini adalah dokumen yang dibutuhkan traveler asing yang sudah divaksin untuk bisa masuk ke Thailand:

  • Sertifikat masuk (COE)
  • Visa yang masih valid atau izin masuk kembali
  • Sertifikat medis dengan hasil negatif tes PCR, dengan tes dilakukan tidak lebih dari 72 jam sebelum perjalanan dilakukan
  • Konfirmasi pemesanan di hotel Karantina Alternatif Negara Bagian (ASQ)
  • Asuransi kesehatan dengan nilai minimal pengcoveran mencapai 100,000 USD untuk menutup biaya perawatan medis

Turis yang sudah divaksin juga akan menjalani screening Covid-19 dan tes PCR saat kedatangan. Mereka juga diwajibkan mengunduh aplikasi ThailandPlus, yang tersedia di Apple App Store dan Google Play. Alternatif lain, kamu bisa mengunduh aplikasinya di sini.

Sebelum melakukan perjalanan ke Thailand, kami menyarankan untuk mengunjungi dan berkonsultasi langsung di kantor Kedutaan Besar Kerajaan Thailand atau kantor konsulat untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Untuk informasi perjalanan terbaru dan daftar yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Special Tourist Visa, kamu bisa mengunjungi situs Otoritas Pariwisata Thailand di sini.

Vietnam

Vietnam masih menutup perbatasan mereka untuk masuknya turis internasional hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hanya warga negara Vietnam, diplomat asing, pejabat, investor, ahli, dan pekerja terampil yang bisa melakukan perjalanan ke negara tersebut saat ini. Semua pengunjung internasional harus menyerahkan formulir pernyataan kesehatan sebelum kedatangan.

Mulai 1 Feb 2021, siapa pun yang memasuki Vietnam harus menjalani pemeriksaan medis COVID-19 dan karantina selama 21 hari pada saat kedatangan. Orang asing diharapkan menanggung biaya karantina mereka sendiri di Vietnam.

Untuk pembaruan perjalanan lainnya, kunjungi situs web pariwisata resmi Vietnam di sini.

Kamboja

Negara Asia Tenggara Menerima Traveler

Pemerintah Kamboja menangguhkan penerbitan visa turis, termasuk e-visa dan visa on arrival. Namun, ini tidak berlaku untuk orang asing dengan visa diplomatik (Visa A) atau visa resmi (Visa B).

Setibanya di Kamboja, traveler asing harus mematuhi persyaratan berikut:

  • Menunjukkan sertifikat medis dengan hasil negatif tes COVID-19 yang dikeluarkan tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan.
  • Menunjukkan dokumen yang mengonfirmasi reservasi hotel mereka untuk akomodasi mereka, yang harus dipesan setidaknya tiga hari sebelum keberangkatan.
  • Membeli paket asuransi kesehatan seharga 90 USD dari Forte Insurance Company dengan jaminan kesehatan minimal 50,000 USD
  • Membayar deposit sebesar 2,000 USD setibanya di bandara. Uang tersebut akan menutupi biaya akomodasi selama karantina, pengujian wajib COVID-19, dan transportasi dari bandara ke hotel yang ditunjuk.
Image credit: Kingdom of Cambodia Ministry of Foreign Affairs and International Cooperation Official Website

Protokol karantina Kamboja

Pemerintah Kerajaan Kamboja mewajibkan semua pengunjung untuk menjalani pemeriksaan medis dan masa karantina selama 14 hari.

Traveler akan dipindahkan dari bandara ke fasilitas pengujian yang ditunjuk, di mana mereka akan menjalani tes usap COVID-19. Dari sana, mereka dapat mengharapkan salah satu dari dua kemungkinan skenario:

  • Jika semua penumpang dalam penerbangan ke Kamboja menunjukkan hasil negatif COVID-19, mereka dapat melakukan karantina sendiri selama 14 hari di hotel atau akomodasi yang dipilih.
  • Jika satu atau lebih penumpang dalam penerbangan dinyatakan positif COVID-19, maka semua penumpang dalam penerbangan tersebut akan dikarantina di fasilitas yang ditunjuk pemerintah. Pada hari ke-13 masa karantina, mereka akan menjalani tes COVID-19 lagi yang akan dilakukan oleh perwakilan kesehatan Kamboja.

Untuk informasi perjalanan terbaru dan daftar biaya, kunjungi situs web resmi Kementerian Luar Negeri Kamboja dan Kerja Sama Internasional di sini.

Laos

Laos tertutup untuk traveler internasional sampai pemberitahuan lebih lanjut. Penerbangan ke Republik Demokratik Rakyat Laos ditangguhkan hingga 31 Mei 2021. Negara itu juga telah menangguhkan visa turis dan e-visa untuk semua warga negara asing.

Pemerintah Laos hanya akan mengeluarkan visa non-turis bagi investor, ahli, diplomat, dan pejabat. Wisatawan asing yang memiliki visa jangka panjang untuk beberapa kali masuk yang masih berlaku – misalnya, visa kerja atau visa diplomatik – juga dapat memenuhi syarat untuk masuk ke Kamboja dengan mengisi formulir pernyataan kesehatan dan menyerahkan sertifikat kesehatan yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki COVID- 19. Selain itu, mereka akan diminta untuk mengungkapkan riwayat perjalanan mereka dan mengikuti prosedur karantina mandiri selama 14 hari yang tercantum di sini.

Untuk informasi perjalanan terbaru, kunjungi situs web resmi Kementerian Luar Negeri Laos di sini.

Malaysia

Negara Asia Tenggara Menerima Traveler

Malaysia saat ini tertutup untuk turis internasional. Namun, warga negara asing yang memenuhi syarat untuk Long Term Visit Pass saat ini diizinkan masuk ke Malaysia, selama mereka mengajukan izin melalui sistem MY Entry dan mendapatkan surat persetujuan dari Departemen Imigrasi Malaysia atau Konsulat Malaysia di luar negeri.

Untuk daftar kategori warga negara asing yang diizinkan mengunjungi Malaysia, lihat situs web resmi Kementerian Luar Negeri di sini.

Tindakan karantina Malaysia

Semua pengunjung ke Malaysia akan diminta untuk mengikuti tes COVID-19 di Pemeriksaan Kesehatan dan Pemeriksaan Gerbang Internasional di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada saat kedatangan. Mereka akan menjalani karantina selama 14 hari di stasiun karantina yang ditunjuk atau fasilitas yang disetujui pemerintah. Biaya penuh pengujian dan karantina COVID-19 harus ditanggung oleh wisatawan tersebut. Kamu bisa memeriksa detail lengkapnya di sini.

Untuk informasi perjalanan terbaru, kunjungi situs web resmi Departemen Imigrasi Malaysia di sini.

Filipina

Negara Asia Tenggara Menerima Traveler

Filipina tertutup untuk turis internasional hingga pemberitahuan lebih lanjut. Dalam siaran pers pada 20 Maret 2021, Departemen Kesehatan (DOH) mendesak warga Filipina untuk tinggal di rumah dan sebisa mungkin menghindari perjalanan yang tidak penting.

Banyak bagian negara masih berada di bawah berbagai tahap penguncian, dengan Metro Manila, Bulacan, Cavite, Laguna, dan Rizal ditempatkan di bawah karantina komunitas yang dimodifikasi yang tidak terlalu ketat (MECQ) dari 12 April 2021 hingga 30 April 2021.

Untuk pembaruan perjalanan lebih lanjut dan informasi tentang protokol kesehatan di setiap provinsi, kunjungi situs web resmi Departemen Pariwisata di sini.

Baca juga: Xperience Terbaik Wisata Asia Tenggara: Inilah 27 Aktivitas Yang Harus Kamu Lakukan Di Wilayah Ini!

Nah, sudah tahu negara mana di Asia Tenggara yang sudah bisa dikunjungi dan menerima traveler asing, kan?

Dipublikasikan pada


Tentang Penulis

Muhammad Yanuar

Muhammad Yanuar, penyuka jalan-jalan ke tempat yang baru dan bertemu banyak orang. Membaca, menulis dan berolahraga juga menjadi hobi penggemar wisata kuliner ini.

Brand Managers!

Ingin melihat merek atau bisnis kamu di website kami?

Hubungi kami sekarang

Berlangganan Milis TripZilla

Dapatkan tips dan berita travel terbaru!

Rekomendasi Artikel

Artikel Terbaru