Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Buku dan film ¨Memoirs of Geisha¨ membuat Kyoto begitu populer. Dari buku dan film tersebut, kita bisa sedikit membayangkan bagaimana budaya, kehidupan masyarakatnya dan keindahan alam Kyoto secara kasar. Yang paling ¨mengena di hati¨ tentunya bagaimana Kyoto dipandang sebuah kawasan yang kental dengan sisi tradisionalnya, tapi juga adat dan budayanya.
Jika kamu berencana mengunjungi Kyoto, pastikan membawa pulang beberapa suvenir berkesan. Untungnya, Kyoto adalah surga bagi hadiah-hadiah unik dan tradisional yang pasti akan berkesan bagi orang-orang terkasih. Di artikel ini, kami akan membantumu menemukan oleh oleh khas Kyoto untuk dibawa pulang!
Image credit: Pexels
Boneka Kimekomi pertama diciptakan pada tahun 1736 di Kyoto dan disebut Kamo-ningyou karena dibuat di kuil Kami Kamo. Orang pertama yang membuat boneka Kimekomi adalah Takahashi Tadashige.
Boneka-boneka ini terbuat dari kayu, kompos kayu, atau (pada beberapa boneka modern) busa plastik dan memiliki alur-alur sempit yang diukir di badan boneka. Berbagai desain, menggunakan potongan kain, diaplikasikan; kain direkatkan dan ujung-ujungnya diselipkan ke dalam alur-alur tersebut. Kepala dan tangan boneka (jika ada) dihias dengan gofun. Rambutnya bisa berupa bagian kepala atau wig terpisah. Boneka-boneka ini dapat mewakili berbagai karakter dan mengenakan kimono antik.
Di mana bisa mendapatkannya:
Kyoto Handicraft Center, 21 Entomi-cho Shogo-in Sakyo-ku, Kyoto, Japan
Toko boneka Ashida dan Nakayama, 334 Minami Yaoyacho, Shimougyo-ku, Kyoto City
Tenun Nishijin diciptakan sekitar 1200 tahun yang lalu di Kyoto. Setelah Kyoto menjadi ibu kota pada tahun 794, produktivitas Nishijin meningkat untuk menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh istana Kekaisaran dan kaum bangsawan. Kemudian kebutuhan akan bahan-bahan tersebut mulai menurun sehingga mengurangi produktivitas. Pada Periode Muromachi, produksi tekstil Nishijin mencapai titik minimum karena perang dan penghancuran hampir seluruh kota Kyoto. Setelah perang, produksi meningkat lagi; sekarang para penenun menyediakan bahan-bahan untuk istana Kekaisaran dan para bangsawan samurai. Pada abad ke-19, karena panen yang tidak produktif dan perpindahan ibu kota ke Tokyo, perdagangan Nishijin tiba-tiba terhenti, tetapi berkat teknologi baru, kini perdagangan tersebut kembali berkembang pesat.
Saat ini, ada banyak jenis barang yang diproduksi melalui tenun Nishijin, seperti kimono, selempang kimono, dasi, ikat pinggang, barang-barang kecil tenun, barang-barang untuk dekorasi rumah dan berbagai jenis kain.
Di mana bisa mendapatkannya:
Kyoto Handicraft Center, 21 Entomi-cho Shogo-in Sakyo-ku, Kyoto, Japan
Pusat tenun Nishijin, 414 Tatemonzencho, Kamigyo Ward, Kyoto, 602-8216, Japan
Didirikan pada tahun 1904 di Kyoto, produk kosmetik Yokjiya berawal dari sebuah gerobak. Sang pendiri kemudian membuka toko di pusat kota dan menamainya Kunieda-shoten. Kemudian, toko tersebut dipindahkan ke salah satu kawasan tersibuk di kota tersebut, yaitu Shinkyogoku, dan namanya pun diubah menjadi Yojiya. Nama ini sebelumnya digunakan sebagai julukan untuk toko tersebut, dan berasal dari sikat gigi yang dulu dijual di sana. Seiring waktu, bisnis ini semakin populer dan menjangkau beberapa toko di Kyoto dan semua bandara utama di seluruh Jepang.
Produk kecantikan Yojiya semuanya terbuat dari bahan-bahan asli Kyoto. Produk Yojiya yang paling populer dan paling laris adalah Aburatorigami (kertas wajah penyerap minyak). Aburatorigami menyerap minyak berlebih di wajah dan memungkinkan pengaplikasian kosmetik yang lebih halus. Selain kertas penyerap minyak, mereka juga memproduksi kertas penyerap lipstik, kuas wajah, spons, sabun, bubuk pembersih, cermin, dan masih banyak lagi.
Di mana bisa mendapatkannya:
Yojiya Main Store, Kyoto Station Building, Higashishiokoji Kamadonocho, Shimogyo Ward, Kyoto, 600-8215, Japan
Yojia Gion, 270-11 Gionmachi Kitagawa, Higashiyama Ward, Kyoto, Japan
Yojiya Daimaru, 1F Daimaru Kyoto, 79 Shijo Takakura, Nakagyo-ku, Kyoto, Japan
Image credit: Pexels
Wagasa (payung Jepang) pertama kali diperkenalkan ke Jepang dari Tiongkok pada awal periode Heian. Saat itu, payung-payung tersebut sangat berbeda dengan payung-payung yang dibuat saat ini, lebih mirip topi jerami dan jubah, serta digunakan untuk melindungi diri dari sinar matahari dan roh jahat.
Wagasa pada awalnya tidak bisa dilipat. Pada paruh kedua abad ke-14, payung-payung Jepang telah berubah penampilan hingga seperti sekarang. Terbuat dari kertas washi, payung Kyoto sederhana namun tetap indah. Payung-payung ini telah menjadi aksesori fesyen sejak lama, sehingga selain melindungi dari sinar matahari dan hujan, payung-payung ini juga harus menarik dan bergaya. Payung-payung ini juga telah menjadi aksesori penting untuk berbagai upacara dan tradisi.
Di mana bisa mendapatkannya:
Hiyoshiya, 546 Dodo-cho, Horikawa, Higashiiru, Teranouchi, Kamigyo-ku, Kyoto, Japan
Wagashi adalah sejenis penganan tradisional Jepang yang biasanya mencerminkan musim dan memiliki rasa yang ringan. Wagashi menjadi hadiah dan suvenir populer di Kyoto, bukan hanya karena kualitasnya, tetapi juga karena tampilannya yang elegan dan sederhana.
Kami merekomendasikan set kotak permen wasanbon "Kyoto Monogatari". Koleksi "Kyoto Monogatari" (Pemandangan Kyoto) menampilkan permen bergambar landmark ikonis Kyoto seperti Menara Kyoto dan Gunung Daimonji. Desain khusus ini hanya tersedia untuk pembelian di toko di Kyoto, menjadikannya suvenir yang benar-benar unik dari perjalanan Anda.
Di mana bisa mendapatkannya:
UCHU Wagashi, 307 Shintomicho Teramachidori Marutamachi Agaru, Kamigyo-ku, Kyoto 602-0875
Malebranche Cacao 365 Gion adalah toko cokelat yang diproduksi oleh Kitayama Malebranche, toko permen populer di Kyoto. Cokelat bonbon premium dengan rasa dan aroma koicha (konsentrat matcha) Kyoto wajib dicoba.
Untuk suvenir, kami merekomendasikan "Cacao 365." Para pembuat cokelat menghias setiap cokelat dengan desain "lambang" khusus untuk hari tersebut. Mengikuti tradisi tradisional Kyoto, setiap desain mewakili hari tertentu dalam setahun.
Perlu dicatat, situs web resmi toko merekomendasikan untuk mengonsumsi cokelat ini "dalam waktu tiga hari". Oleh karena itu, pastikan untuk membelinya di hari terakhir sebelum pulang, atau nikmati langsung saat berkunjung!
Di mana bisa mendapatkannya:
Gion Store, 570-150 Gionmachi Minamigawa, Higashiyama Ward, Kyoto, 605-0074
Jika kamu mencari suvenir lucu dan penuh warna yang memberikan nuansa Kyoto sejati, kami merekomendasikan Kyoto Marun. Didirikan pada tahun 2007, toko ini berupaya menghubungkan orang-orang melalui camilan manis dan momen hangat nan menenangkan, pas dinikmati bersama teh.
Koleksi teh penuh warna ini menampilkan maiko (calon geisha) yang unik, berisi beragam teh, seperti teh Uji matcha, teh hijau yuzu, dan hojicha kacang hitam (favorit kami). Koleksi teh khusus ini hanya tersedia untuk dibeli di Kyoto dan dirancang khusus untuk memamerkan budaya teh kota ini. Jika kamu mencari suvenir yang hanya dapat dibeli di Kyoto dan memang menggemaskan, "Kyoto Marun" adalah pilihan yang tepat. Selain teh, permen gula keras tradisional (konpeito) juga sangat cocok sebagai suvenir karena mudah dibawa bepergian dan ukurannya kecil!
Di mana bisa mendapatkannya:
Kyoto Marun, 37-16 Saga Tenryuji Zorocho, Ukyo Ward, Kyoto
Kamamochi adalah jenis mochi tradisional yang dulunya dijual kepada wisatawan dan petani lokal di kedai teh. Kue tradisional ini sederhana, tanpa hiasan, dengan mochi putih bersih yang dibungkus pasta kacang buatan sendiri dan gula merah. Bentuknya menyerupai sabit yang digunakan untuk memanen padi, yang melambangkan keberuntungan.
Setiap potongan mochi dikemas secara terpisah agar tidak saling menempel. Jika kamu tidak bisa menghabiskan semuanya sekaligus, simpanlah di dalam freezer. Mochi yang lembut dan empuk serta teknik pembuatannya yang telah berusia seabad menjadikan hidangan ini sebuah cita rasa otentik dari warisan penganan manis Kyoto.
Di mana bisa mendapatkannya:
Daikokuya Kamamochi Honpo, 25 Amidajimaecho, Nishiiriru, Imadegawakamiru 4-chome, Kamigyo Ward, Kyoto
KitKat adalah salah satu suvenir paling populer di Jepang di kalangan wisatawan mancanegara. Camilan cokelat ini dijual di seluruh dunia, tetapi ada juga berbagai edisi terbatas regional yang dijual di banyak kota di Jepang. Karena Kyoto terkenal sebagai kerajaan teh hijau, tersedia rasa Uji Matcha dan Teh Hojicha.
KitKat Houji-cha (teh hijau panggang) ini merupakan hasil kolaborasi antara toko teh celup Itoh Kyuemon yang sudah lama berdiri di Jepang dan Nestle Jepang. Kamu hanya bisa menemukannya di Kyoto, jadi wajib dimiliki sebagai oleh-oleh.
Baca juga: 10 Aktivitas Wisata Gratis di Kyoto, Agar Liburanmu ke Jepang Lebih Hemat
Masih banyak manisan, camilan minimalis, cokelat dan banyak lagi lainnya yang bisa kamu dapatkan saat liburan ke Kyoto. Tapi, 9 oleh oleh khas Kyoto di atas wajib kamu pertimbangkan untuk dibawa pulang!
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
surganya matcha lovers nih!
Menambah wawasan sambil berlibur di Paris, kenapa tidak?
Pecinta foto-foto, siapkan kamera kamu ya untuk 10 tempat instagrammable di Hong Kong ini!
barang wajib punya nih!
Dijamin ramah dompet dan lokasi strategis!
Berpindah-pindah stasiun pun terasa asyik jika berhasil menaiki kereta-kereta ini
Pertanda liburanmu ke India harus segera terwujud!
Bertemu pemandangan nggak biasa yang bikin liburanmu semakin istimewa.
yuk ke pantai di Korea!!