Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Tokyo adalah kota yang sangat besar. Saya harus akui, saya belum pernah melihat kota sebesar ini, padahal saya (sempat) tinggal di Jakarta. Namun, Tokyo memiliki sistem transportasi yang begitu tertata dan mendapat pengakuan dunia sebagai yang salah satu terbaik. Namun, jika kamu bepergian ke Tokyo sebagai turis, kamu akan membutuhkan informasi tentang transportasi umum.
Tokyo memiliki konektivitas yang fantastis dalam hal metro dan bus. Metro terhubung begitu luas sehingga kamu akan menemukan stasiun metro di mana pun di kota ini. Namun, mendapatkan tiket atau memahami jalur mana yang bisa kamu gunakan bisa menjadi masalah tersendiri karena ada beberapa jalur di kota ini yang dimiliki oleh berbagai perusahaan swasta. Panduan menggunakan transportasi umum di Tokyo ini setidaknya bisa memberikan bantuan kecil buat kamu menjelajah kota ini.
Sebelum mulai melakukan perjalanan di Tokyo menggunakan transportasi umum, penting sekali mengetahui apa yang mungkin bakal kamu hadapi. Beberapa informasi di bawah ini bisa menjadi panduan awal kamu memulai perjalanan.
Transportasi umum di Tokyo sangat mudah diakses, dengan kereta api, kereta bawah tanah, dan bus yang menjangkau hampir setiap sudut kota. Sebagian besar stasiun memiliki lift, eskalator, dan fasilitas ramah kursi roda, meskipun stasiun yang lebih kecil mungkin tidak memiliki aksesibilitas penuh.
Namun, sebagian besar kereta api dan kereta bawah tanah berhenti sekitar tengah malam dan kembali beroperasi pukul 5.00 pagi. Beberapa bus dan taksi beroperasi hingga malam hari, dan penumpang yang bepergian larut malam dapat menggunakan aplikasi untuk memesan taksi jika transportasi umum tidak tersedia.
Perlu dicatat, transportasi umum di Tokyo sangat aman, bahkan hingga larut malam. Stasiun dan kereta api memiliki penerangan yang baik dan pengawasan yang ketat. Namun, hindari gerbong kosong dan tetap waspada terhadap lingkungan sekitar, terutama jika bepergian sendiri.
Image credit: Gaijin Japan
Beberapa poin di atas setidaknya bisa memberikan gambaran umum dan singkat mengenai sistem transportasi di Tokyo. Untuk bisa mendapatkan pengalaman terbaik, alangkah baiknya mengikuti tips dan trik di bawah ini!
Kartu Suica atau Pasmo: IC Card yang dapat diisi ulang ini adalah teman terbaik kamu untuk naik kereta, kereta bawah tanah, dan bus di Tokyo. Cara menggunakannya juga mudah, tinggal menempelkan kartu di gerbang untuk perjalanan yang cepat dan mudah. Kartu ini juga diterima di minimarket dan mesin penjual otomatis.
Informasi mengenai Suica atau Pasmo secara lengkap bisa dilihat di Suica atau Pasmo? Kenali Perbedaan IC Card Di Jepang Ini!
Pahami jalur kereta dan kereta bawah tanah: Jaringan kereta Tokyo sangat luas, dengan jalur JR (seperti Jalur Yamanote) dan sistem kereta bawah tanah swasta seperti Tokyo Metro dan Toei Subway.
Pertimbangkan membeli tiket subway Tokyo: Ideal untuk perjalanan singkat, kartu ini menawarkan perjalanan tak terbatas di jalur Tokyo Metro dan Toei Subway selama 24, 48, atau 72 jam. Kartu ini sempurna bagi wisatawan yang berencana menjelajahi pusat kota Tokyo secara intensif, karena dapat menghemat uang dibandingkan dengan perjalanan sekali jalan dengan kartu Suica atau Pasmo.
Hindari jam sibuk: Kereta api terkenal padat pada perjalanan pagi (07.00–09.00) dan sore (17.00–19.00). Bepergianlah di luar jam-jam tersebut untuk pengalaman yang lebih santai.
Pertimbangkan Japan Rail Pass (JR Pass): Jika kamu merencanakan perjalanan sehari atau menjelajahi luar Tokyo, JR Pass dapat menghemat uang kamu untuk perjalanan tak terbatas dengan kereta yang dioperasikan JR, termasuk Shinkansen (kereta peluru).
Gunakan bus untuk petualangan lokal: Meskipun kereta mendominasi, bus bisa membawa kamu ke lingkungan atau area yang tidak dilayani oleh kereta api. Sebagian besar bus menerima pembayaran dengan kartu IC.
Taksi untuk larut malam: Taksi dapat diandalkan dan aman tetapi mahal dibandingkan dengan transportasi umum. Taksi sangat cocok untuk perjalanan larut malam ketika kereta berhenti beroperasi atau untuk area dengan akses terbatas.
Berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak dekat: Menjelajahi dengan berjalan kaki atau menyewa sepeda sangat cocok untuk menemukan permata tersembunyi Tokyo, seperti kuil-kuil tersembunyi atau jalan-jalan kecil yang tenang.
Ada beberapa aplikasi yang wajib kamu pasang di smartphone kamu sebelum melakukan perjalanan berkeliling Tokyo menggunakan transportasi umum. Penjelasan singkatnya bisa dilihat di bawah ini:
Google Maps: Aplikasi andal untuk petunjuk arah real-time kereta, subway, dan bus Tokyo. Aplikasi ini menyediakan instruksi detail, termasuk waktu transit dan informasi peron.
Japan Travel by Navitime: Sempurna untuk menjelajahi sistem transportasi Jepang yang kompleks. Aplikasi ini mencakup peta rute, jadwal kereta, dan tips untuk menemukan hotspot Wi-Fi gratis.
Tokyo Subway Navigation: Dirancang untuk wisatawan, aplikasi ini menawarkan akses offline ke peta subway dan membantu kamu menemukan rute terbaik di jalur Tokyo Metro dan Toei Subway.
Aplikasi Suica atau Pasmo: Kelola saldo kartu IC dan isi ulang secara digital melalui aplikasi ini.
Untuk lebih lengkap, lihat lebih lanjut informasi mengenai aplikasi yang harus dipasang di smartphone selama di Tokyo di 20 Aplikasi Yang Akan Mempermudahmu Saat Liburan di Jepang
Sistem kereta api Tokyo terkenal di dunia. Sistem ini mencakup segala hal, mulai dari perjalanan lokal hingga perjalanan kereta api regional dan kereta peluru. Tokyo memiliki 13 jalur kereta bawah tanah, sembilan dioperasikan oleh Tokyo Metro dan empat oleh Toei Subway yang dikelola swasta. Tiket transfer diperlukan untuk berpindah di antara kedua jaringan tersebut.
Jalur Japan Railways (JR) melayani area pinggiran kota dan perkotaan di Tokyo dan sekitarnya. Jalur Yamanote adalah rute melingkar yang menghubungkan pusat-pusat utama seperti Shinjuku, Shibuya, Stasiun Tokyo, dan Akihabara. Jalur JR, seperti Jalur Keihin-Tohoku atau Jalur Saikyo, membentang melampaui pusat kota hingga ke area pinggiran kota. JR juga mengoperasikan Shinkansen (kereta peluru) dan jalur regional untuk perjalanan yang lebih jauh, seperti menuju Kyoto, Osaka, atau bahkan tujuan wisata sehari terdekat seperti Nikko atau Hakone.
Cara merencanakan perjalanan kamu
Gunakan aplikasi seperti Japan Travel by Navitime untuk menemukan rute tercepat, termasuk waktu transfer dan peron. Periksa jadwal, terutama pada jam sibuk, untuk menghindari keramaian.
Cara membeli dan menggunakan tiket kereta di Tokyo
Beli tiket sekali jalan di mesin tiket stasiun atau gunakan kartu Suica atau Pasmo untuk memudahkan perjalanan di kereta bawah tanah, jalur JR, dan bus. Tempelkan kartu IC Anda di gerbang dan isi ulang saldo jika diperlukan. Untuk perjalanan Shinkansen, pesan tiket di loket JR atau online.
Untuk informasi lebih jelas dan lengkap bisa dilihat di Panduan Transportasi Jepang: Cara Menggunakan JR, Metro dan Subway di Tokyo
Image credit: Pexels
Meskipun sistem kereta Tokyo adalah pilihan utama bagi sebagian besar wisatawan, bus sangat cocok untuk menjangkau tempat-tempat yang terlewatkan oleh kereta, seperti permukiman yang lebih kecil atau objek wisata yang kurang ramai.
Cara terbaik untuk menemukan rute bus adalah dengan menggunakan Google Maps. Google Maps akan menunjukkan tempat harus mulai dan turun. Satu-satunya hal yang perlu kamu pertimbangkan dengan saksama adalah apakah kamu naik bus ke arah yang benar.
Kamu hanya perlu berjalan ke halte bus dan menunggu bus. Nomor bus tertulis secara digital di atas bus. Setelah naik bus, kamu bisa duduk jika menemukan kursi kosong. Kamu juga tidak perlu membayar saat naik. Kamu harus membayar saat akan berangkat. Pembayaran dilakukan di tempat penukaran uang tepat di sebelah kursi pengemudi. Kamu bisa membayar tunai dengan memasukkannya ke dalam mesin dan menerima uang tunai. Jika tidak memiliki uang kembalian, kamu bisa mengambil uang kembalian di mesin penukaran uang yang terletak tepat di sebelah mesin tiket.
Cara termudah untuk membayar adalah menggunakan Kartu IC (lihat detail PASMO di atas) atau kartu Suica. Cukup ketuk mesin di dekat pengemudi saat akan berangkat. Tarif tetap akan dipotong dari kartu.
Mendapatkan taksi di Tokyo cukup mudah. Kamu bisa melihat taksi yang sedang melaju di jalanan dan melambaikan tangan untuk menghentikannya. Kamu bisa memberi tahu taksi tujuan kamu dan langsung naik. Kebanyakan pengemudi bisa berbahasa Inggris dasar, tetapi jika kamu bisa mendapatkan alamat dalam bahasa Jepang, mungkin akan lebih mudah.
Pengemudi akan menyalakan argo segera setelah perjalanan dimulai. Bagaimanapun, kamu tidak perlu khawatir 'ditipu' atau penipuan apa pun di Tokyo. Semua biaya standar dan pengemudi taksi mematuhi aturan dengan ketat.
Namun sebelumnya, perlu saya sampaikan bahwa taksi cukup mahal di Jepang. Itulah sebabnya kebanyakan orang menggunakan transportasi umum. Tarif dasar mulai dari ¥730 untuk 2 km pertama dan naik ¥90 setiap 280 m. Kamu bisa membayar tunai kecuali pengemudi taksi menerima kartu. Kamu tidak perlu memberi tip kepada pengemudi.
Uber tersedia di Tokyo. Aplikasi taksi populer lainnya adalah Didi dan Go. Ini akan memberi gambaran tentang biayanya sebelum kamu memutuskan untuk naik taksi. Selain itu, kamu tidak perlu memberikan petunjuk arah dalam bahasa Jepang.
Ada sejumlah cara alternatif yang bisa dipertimbangkan untuk berkeliling Tokyo. Daftarnya bisa diliihat di bawah ini:
Menggunakan trem - Kereta bawah tanah dan bus sebagian besar telah menggantikan jaringan trem Tokyo yang dulunya luas. Kini, Jalur Toden Arakawa, atau yang disebut Tokyo Sakura Tram, merupakan jalur trem tradisional yang tersisa di kota ini. Membentang sepanjang 12,2 kilometer dengan 30 stasiun, jalur ini menghubungkan Stasiun Minowabashi di Distrik Arakawa dengan Stasiun Waseda di Distrik Shinjuku. Jalur ini menawarkan perjalanan nostalgia melintasi kawasan yang jarang dikunjungi turis.
Naik bus air - Meskipun tidak sepopuler kereta api dalam transportasi Tokyo, bus air menawarkan cara unik untuk menjelajahi berbagai sudut kota. Dioperasikan oleh perusahaan seperti Tokyo Waterways dan Tokyo Mizube Line, bus air ini menyusuri Sungai Sumida dan Teluk Tokyo, menghubungkan kawasan seperti Asakusa, Odaiba, dan Toyosu. Bus air sangat cocok untuk menggabungkan perjalanan dengan wisata, karena menawarkan pemandangan tempat-tempat ikonis seperti Jembatan Pelangi dan Tokyo Skytree. Tiket dapat dibeli di dermaga atau daring, dengan beberapa jalur menerima kartu Suica dan Pasmo.
Menggunakan sepeda - Warga lokal biasanya menggunakan sepeda untuk transportasi jarak pendek. Hal ini tidak umum bagi wisatawan, tetapi opsi ini ada untukmu. Kamu bisa menghubungi hostel atau hotel untuk menanyakan apakah mereka bisa menyediakan sepeda, atau menghubungkan kamu dengan agen yang menyediakannya. Ada juga beberapa aplikasi penyewaan sepeda di Tokyo seperti Docomocycle, Hello Cycling, Livelo, dan Luup yang menawarkan penyewaan sepeda per jam atau per hari. Mereka juga memiliki beberapa stasiun sepeda di sekitar kota sehingga kamu tidak perlu khawatir meninggalkan sepeda sama sekali.
Baca juga: Wisata Gratis Di Tokyo, 18 Aktivitas Seru Buat Kamu
Berkeliling Tokyo cukup mudah berkat sistem transportasi umum mereka yang mengesankan. Jika ragu, tandai postingan ini agar kamu punya referensi mudah saat mendarat, sekaligus panduan menggunakan transportasi umum di Tokyo!
Dipublikasikan pada
Dapatkan tips dan berita travel terbaru!
Alat bantu ini akan membuat tidurmu di kereta, pesawat atau bus jadi lebih nyaman, deh!
Bersiap Menjelajahi Gemerlap Kehidupan Malam Tokyo
Tanpa delapan barang ini, kamu mungkin tak akan selamat saat liburan saat heatwave.
Agar tidak mengeluarkan biaya, penumpang AirAsia diharapkan tidak melakukan check in di counter yang ada di bandara dan melakukannya secara online.
Dengan membeli AirAsia Unlimited Pass sebesar 1,5 juta rupiah, traveler bisa terbang domestik berkali-kali hingga Mei 2021. Tertarik mendapatkannya?
Bali juga memiliki sejumlah cliff club keren!
Cari tahu biar nggak bikin malu!
Pas untuk yang ingin dinner romantis!
Bersikap baik kepada orang lain ternyata sulit bagi sebagian orang, ya!
Napak tilas ke kota kecil ala film Sore!