Pemerintah Republik Indonesia melalui Satuan Gugus Tugas Covid-19 telah menerbitkan Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah. Isi dari surat edaran tersebut adalah pemerintah melakukan pengetatan mudik lebaran, yang efektif dimulai hari ini, 22 April 2021, atau H-14 jelang larangan mudik pada 6-17 Mei mendatang.
Ada sejumlah perubahan dalam surat edaran yang sudah dikeluarkan Satgas Covid-19 sebelumnya, yaitu Satgas hanya mengatur pembatasan pergerakan pada 6-17 Mei 2021. Namun, melalui aturan yang baru ini, pengetatan mudik lebaran berlaku 14 hari sebelum larangan mudik diberlakukan, hingga tujuh hari setelah larangan mudik, yaitu pada tanggal 24 Mei nanti.
Pengetatan yang dimaksud antara lain keharusan pelaku perjalanan antardaerah via darat, laut dan udara menunjukkan hasil tes negatif untuk RT PCR atau rapid test antigen, yang harus dilakukan 1×24 jam sebelum keberangkatan. Pelaku perjalanan juga boleh menjalani tes dengan menggunakan GeNose C19, dengan catatan harus dilakukan sesaat sebelum keberangkatan.
Meski begitu, Satgas Covid-19 mengeluarkan pengecualian untuk kelompok masyarakat yang diizinkan melakukan perjalanan, yaitu kendaraan pelayanan distribusi logistik dan kepentingan mendesak yang tak terkait mudik, perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi oleh satu orang anggota keluarga, serta kepentingan persalinan yang didampingi maksimal dua orang.
Baca juga: Mudik Lebaran 2021 Dilarang Secara Resmi Oleh Pemerintah
Kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan sejumlah aktivitas lain jika tidak bisa mudik lebaran di sepanjang 2021 ini. Cari tahu semua inspirasinya di Tripzilla Indonesia, ya!
